eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. PT. GCL Indo Tenaga menggelar media gathering di Hotel Gajahmada, Pontianak, Rabu (1/8). Pertemuan untuk memperkenalkan perusahaan ini sebagai pelaksana proyek strategis nasional PLTU Kalbar-1.
Direktur Utama PT GCL Indo Tenaga, Ke Zhan menjanjikan agenda ini akan dibuat secara berkala. Sehingga dapat membangun komunikasi dan kepercayaan antara perusahaan dan media di Kalbar. “Sehingga penyampaian informasi ke masyarakat bisa tetap valid,” ujarnya memberi sambutan.
Dijelaskannya, PT GCLIT adalah perusahaan patungan. Antara GCL Power Grup dari China dan PT Indonesia Power yang merupakan anak perusahaan PT PLN Persero. “GCL Power Grup ini telah memenangkan proses lelang proyek Kalbar-1 2×100 MW,” jelasnya.
PLTU Kalbar-1 2×100 MW merupakan salah satu proyek yang masuk dalam program 35.000 MW yang disusun Presiden RI Joko Widodo pada 2015 lalu. Letak PLTU Kalbar-1 di Dusun Tanjung Gundul Desa Karimunting Kabupaten Bengkayang.
Direktur Keuangan PT GCL Indo Tenaga, Wiryantono Setyolaksono menuturkan, program ini berdasarkan perizinan dari Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 1 tentang proyek nasional. Presiden mengintruksikan kepada seluruh kementerian hingga Bupati dan Wali Kota untuk memberikan support kepada proyek strategis nasional ini.
“Ada juga Perpres Nomor 4 khusus bidang kelistrikan harus didukung oleh masyarakat. Ada 3 izin yaitu izin lokasi, lingkungan, mendirikan bangunan,” terangnya.
Progres pembangunan PLTU ini sudah 35 persen. Proyek ini memerlukan lahan seluas 55 hektare. Sesuai kontrak dengan PLN, pembangunannya direncanakan rampung tahun 2020.
“Kita harus support dengan sistem jaringan Kalbar bisa tercapai. Kami diamanahkan untuk membangun PLTU di Kalbar kami meminta dukungan banyak pihak dalam pembangunan ini,” pintanya.
Untuk tenaga kerja, sesuai kapasitas dibutuhkan 1500 orang. Terdiri dari 1.000 tenaga lokal dan 500 dari kontraktor. Kendati begitu, dirinya tak menampik masih banyak kendala dalam proses perekrutan tenaga kerja lokal.
“Tenaga kerja kita banyak tidak siap secara ijazah. Tapi sebelum kontruksi dimulai kita bikin CSR buat pelatihan tiga minggu bersama Dinas PUPR Provinsi kemudian dibuat sertifikat,” ungkap Wiryantono.
Sementara itu, Vice Director PT GCL Indo Tenaga, Hari Muhardani Nasution menjelaskan, nilai investasi proyek ini sebesar 400 Juta Dollar. Ditargetkan akan mensuplai seluruh wilayah di Kalbar. “PLN sudah membangun jalur transmisi yang nanti akan menyebar. Dan tak perlu lagi kita impor dari Malaysia,” pungkasnya.
Laporan: Rizka Nanda
Editor: Arman Hairiadi