eQuator – Pontianak-RK. Abdul Karim, 60, hanya bisa pasrah melihat rumahnya di Komplek Borobudur, Jalan Tabrani Ahmad, Pontianak Barat rata tanah dilahap si jago merah, Selasa (8/12) sekitar pukul 11.30.
Tidak hanya kehilangan rumah, sepeda motor Honda Supra X dan uang Rp10juta juga dilahap api. Pasalnya bangunan yang berdinding dan berlantaikan papan itu membuat api semakin cepat menghanguskannya.
“Tidak ada orang. Rumah saya ini kosong,” kata Karim.
Karim sedikit menghela nafas ketika sejumlah wartawan menanyakan berapa kerugian akibat kebakaran. Dia mengatakan uang Rp10 juta yang terbakar untuk membangun rumah. Tidak hanya uang dan motor, sertifikat tanah dari rumah yang hendak dibangun juga ikut terbakar. “Semuanya habis terbakar,” katanya yang sudah tak bisa lagi merincikan kerugiannya.
Abdul Karim sendiri merasa aneh mengapa rumahnya bisa terbakar. Asal titik api pun dia tak tahu. Rumahnya itu juga digunakan sebagai pos security komplek. “Sebelum saya turun dari rumah, saya sudah mematikan seluruh alirtan listrik. Makanya bingung kok bisa terbakar,” ungkapnya.
Ditemui di lokasi kebakaran, Lurah Sungai Jawi, Abussamah prihatin atas musibah yang menimpa Abdul Karim. “Saya mengetahui kebakaran ini saat mendengar HT dan langsung ke sini,” kata Abussamah.
Selaku pimpinan wilayah tingkat kelurahan, Abussamah hanya dapat memberikan bantuan logistik kepada Abdul Karim selama tiga hari berturut-turut. Selain itu bantuan material dari Pemkot. “Material ini bukan barang dan bukan juga untuk membangun kembali rumah yang terbakar,” ujarnya.
Kapolsekta Pontianak Barat, Kompol Joko Sulystiono masih melakukan penyelidikan, mencari tahu penyebab kebakaran. “Kita belum tahu penyebabnya,” katanya. (zrn)