eQuator – Ngabang-RK. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)Kabupaten Landak terus mengejar target seribu Sambungan Rumah (SR) dalam program hibah air minum Australian AID ke Kementerian Pekerjaan Umum (PU).
Saat ini sudah 844 SR masyarakat di Kota Ngabang yang sudah teraliri air leding. Menurut Direktur PDAM Landak, Gusti Muhardi mengatakan, program hibah ini akan berakhir pada bulan Desember tahun 2015 ini.
“Target SR yang kita miliki tidak muluk-muluk. Palingan kita menargetkan sekitar 90 persen SR tersebut tercapai,” ujar Muhardi, Kamis (3/12) di kantornya.
Meski memakai dana hibah, PDAM diperkenankan memungut tarif pemasangan sambungan baru ke rumah masyarakat. “Pentujuk pelaksanaannya ada dalam pedoman pengolahan program air minum 2015. Masyarakat penerima manfaat bersedia membayar biaya sambungan sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh PDAM,” jelasnya.
Ia mengatakan, dana hibah yang diberikan merupakan penggantian atas investasi yang telah dilakukan untuk pembangunan sistem jaringannya. “Tidak dimasukan sebagai penggantian atas biaya pemasangan sambungan rumah. Dengan demikian PDAM dapat mengenakan biaya pemasanan SR sesuai dengan kebijakan dan ketentuan yang berlaku pada masing-masing daerah,” jelasnya.
Muhardi mengakui, awalnya PDAM Landak mengenakan biaya pemasangan dalam program hibah tersebut sebesar Rp.500 ribu. Pasalnya ia melihat program hibah tersebut diperuntukkan bagi masyarakat golongan rendah.
“Tapi kebijakan ini saya kaji lagi. Bagi masyarakat yang tidak punya listrik, berarti masyarakat bersangkutan dianggap tidak mampu. Makanya tidak kita kenakan biaya. Namun hal ini harus kita lakukan survei dulu,” ungkapnya.
Ia mengaku memang ada belasan konsumen di Kota Ngabang ini yang digratiskan. “Biaya yang dikenakan masyarakat ini untuk menambah saldo kas PDAM guna biaya operasional. Setiap pembayarannyapun disertai kwitansi dan daftar laporan penerimaan penagihan,” tegasnya.
Biaya pemasangan baru melalui program hibah inipun kata Muhardi, tergantung dengan Kwh listrik SR. “Kalau Kwh nya 900 dikenakan biaya Rp500 ribu, Kwh 1300 dikenakan biaya Rp600 ribu dan Kwh 450 dikenakan Rp250. ribu,” terangnya.(ius)