eQuator – Untuk meningkatkan kunjungan wisatawan dari luar negeri, Pemerintah Pusat memberikan bebas visa pada 92 negara. Sejauh ini warga negara asing yang banyak masuk ke Indonesia melalui jalur udara di Bandara Supadio Pontianak masih dari Malaysia.
“Untuk warga negara lainnya juga ada, namun jumlahnya masih sedikit,” kata Bayuh Iswantoro, GM PT. Angkasa Pura Cabang Bandara Supadio Pontianak, Rabu (2/12) di ruang kerjanya.
Terkait kebijakan bebas visa masuk ke Indonesia yang ditetapkan perintah Pusat, PT. Angkasa Pura II cabang Bandara Supadio Pontianak melakukan pembenahan. Salah satunya bekerjasama dengan
Bea Cukai, untuk mengantisipasi masuknya orang maupun barang dari luar negeri. “Kita juga terus mempersiapkan dari sisi SDM (Sumber Daya Manusia) dan peralatan pendukung yang ada di Bandara, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” ujar Bayuh.
Bandara Supadio, kata Bayuh akan terus memaksimalkan pelayanannya. Dengan meningkatkan SDM dan peralatan, diharapkan begitu proses pembangunan Bandara Supadio selesai, semuanya juga bisa terpenuhi. “Kita berharap, dengan adanya kebijakan bebas visa, bisa meningkatkan kunjungan wisatawan dari luar ke Kalimantan Barat. Makanya kita terus mempersiapkan berbagai sarana infrastruktur penunjang di bandara ini, agar bisa lebih memaksimalkan kunjungan wisatawan tersebut,” terangnya.
Seperti diketahui, mulai Oktober lalu, pemerintah RI menambah negara penerima fasilitas bebas visa dari yang sebelumnya 45 negara menjadi 92 negara. Hal ini dilakukan guna mencapai target kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 20 juta per tahun pada 2019. Kebijakan tersbeut diambil oleh pemerintah Indonesia karena kebijakan bebas visa merupakan cara paling cepat untuk meningkatkan jumlah wisatawan dan tidak perlu biaya.
Laporan: Syamsul Arifin
Editor: Arman Hairiadi