eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Guna mendukung serta mempromosikan beras lokal yang ada di Kalimantan Barat, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura (Distan TPH Kalbar) meluncurkan Gerakan Beras Bersama Bangga Bertani di Kalbar.
“Gerakan ini dibentuk dan dibuat dengan mengajak anggota masyarakat khususnya generasi muda untuk membantu memasarkan beras lokal yang ditanam oleh petani kita,” ujar Kepala Distan TPH Kalbar, Heronimus Hero, Senin (16/9).
Dalam hal ini dikatakan Hero, pihaknya melakukan pembinaan sekaligus melakukan pendampingan terhadap gerakan yang telah dibentuk ini. Bahkan tidak hanya di Pontianak, namun gerakan tersebut juga memiliki jaringan di 14 kabupaten/kota di Kalbar.
“Ini juga menampik lantaran banyaknya informasi yang beredar mempertanyakan keberadaan beras lokal, apalagi diketahui beras kita surplus namun terkesan masih banyak beras dari luar Kalbar masuk ke provinsi ini,” tuturnya.
Namun jika dilihat secara langsung, diakuinya beras asli petani di Kalbar masih sangat banyak dan mendominasi di pasar di tengah masyarakat, hanya saja terkesan tidak nampak lantaran beras lokal yang dikemas dengan merek luar.
“Sebab kita tidak ada merek lokal, jadi hanya dikemas dengan merek luar, hal inilah yang menyebabkan beras kita tidak nampak beredar di pasar Kalbar, maka dari itu dengan dibentuknya gerakan ini diharapkan dapat mengenalkan sekaligus melindungi jejak beras lokal kita,” imbuhnya.
Dijelaskan Hero, untuk saat ini ada beberapa jenis beras lokal yang sudah memiliki merek dan siap dipasarkan oleh Gerakan Beras Bersama Bangga Bertani. Seperti Beras Ciherang dan Cap Keladi dari Kubu Raya, Kapal Bandong dari Sanggau, Cap Kijang dari Sambas, Carue Kalamue dari Bengkayang dan beberapa jenis lainnya.
“Di gerakan beras bersama bangga bertani ini akan minimal menyasar ASN di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalbar, kita akan mengajukan kepada Gubernur Kalbar untuk membuat edaran agar ikut mengonsumsi dan kampanye cinta beras lokal. Kemudian bagaimana beras lokal yang memiliki merek, kualitas dan harga yang bersaing bisa dikonsumsi ASN. Selain itu tentu beras ini untuk masyarakat Kalbar,” paparnya.
Dalam hal ini, lanjutnya, Distan TPH Kalbar, juga terus berupaya mendorong daerah di Kalbar memiliki beras merek sendiri. Kemudian meminta petani untuk menaikkan nilai tambah dengan tidak menjual gabah namun beras.
“Diketahui semua bahwa produksi beras lokal terjamin dari sisi kesegaran, keamanannya dan budidaya. Kemudian kualitas juga tidak kalah, Dengan mengkonsumsi beras lokal ini juga merupakan gerakan kita yang lebih menghargai petani kita sendiri,” ucapnya
Koordinator Gerakan Beras Bersama Bangga Bertani, Feriyadi Winata juga mengapresiasi kehadiran dan dukungan dari Distan TPH Kalbar terhadap gerakan tersebut. Ia berharap dengan sinergi yang dilakukan diharapkannya dapat berdampak baik terhadap kesejahteraan masyarakat khususnya petani di Kalbar.
“Dengan menggerakkan anak muda untuk turut berkontribusi dalam gerakan konkrit untuk mendukung petani lokal, bahkan hingga saat ini kita sudah memiliki tiga outlet yakni Gerakan Beras Bersama di Jalan Alianyang, Markas Beras 1 di Siantan Hulu dan Markas Beras 2 di Taman Agrek Siantan, dan Kita juga menerima beras lokal petani Kalbar,” pungkasnya.
Laporan: Nova Sari
Editor: Andriadi Perdana Putra