eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menyerahkan bantuan seng secara simbolis bagi warga yang rumahnya terdampak bencana angin puting beliung di Perumnas IV, Kelurahan Saigon, Kecamatan Pontianak Timur, Kamis (15/8).
Bantuan berupa seng total sejumlah 811 keping itu untuk 53 rumah warga korban angin puting beliung. Dari sejumlah rumah warga, sebagian besar atap sengnya terlepas.
Menurut Edi, umumnya perumahan tipe 21 ini menggunakan kayu kelas tiga. Seperti kasau dan reng serta genteng metal. Sehingga dengan mudah terlepas dari rangkanya. Apalagi usia kayu yang sudah lapuk dan dimakan rayap.
“Kita berikan bantuan berupa seng, nanti masyarakat membangun sendiri atap rumahnya masing-masing,” ujar Edi usai penyerahan.
Ia menyarankan, agar warga memperkuat konstruksi atapnya, kuda-kuda kayunya minimal menggunakan kayu kelas dua. Sehingga ketika terjadi bencana serupa, atap tidak tersapu angin karena konstruksinya kokoh. “Alhamdulillah tidak ada korban jiwa tetapi kita harus siap karena khawatir papan jatuhan seng menimpa. Ada 12 rumah yang paling parah kerusakan atapnya,” katanya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pontianak, Saptiko menjelaskan, dari hasil pendataan pihak Kelurahan Saigon, terdapat 53 rumah warga yang menjadi korban angin puting beliung.
Dari 53 rumah, 12 diantaranya rusak parah terutama bagian atap, 20 rumah rusak sedang dan sisanya kerusakan ringan. “Rumah yang parah kerusakannya semua atapnya terangkat oleh pusaran angin puting beliung,” ungkapnya.
BPBD Kota Pontianak, lanjutnya, sementara ini hanya memberikan bantuan seng untuk segera digunakan masyarakat agar atapnya normal kembali. Memasuki cuaca ekstrem seperti ini, terutama angin puting beliung, memang diakui Saptiko tidak bisa diprediksi. Apalagi wilayah terjadinya bencana terbuka tanpa ada pepohonan yang tinggi.
“Adanya pohon bisa mengurangi angin sebab daerah yang sering terjadi puting beliung adalah daerah yang tidak memiliki pepohonan tinggi,” sebutnya.
Ia berharap masyarakat bisa menanam pohon sehingga pohon yang tinggi itu dapat menahan angin. Selain itu, membangun rumah juga harus memperhatikan konstruksi rangka atapnya.
“Terutama rumah yang menggunakan rangka baja ringan sangat rawan terhadap puting beliung,” jelas Saptiko.
Lurah Saigon, Yuspriati menuturkan, rerata rumah yang terkena musibah angin puting beliung ini masih ditempati dan tidak ada yang mengungsi. “Sementara ini mereka menutupi atap rumahnya dengan terpal bantuan dari Dinas Sosial Kota Pontianak. Setelah menerima bantuan seng ini, warga akan segera memasang atapnya masing-masing,” terangnya.
Ia menambahkan, total keseluruhan bantuan seng yang diserahkan kepada 53 rumah warga ini adalah 811 keping. “Masing-masing warga menerima bantuan seng ini sesuai dengan tingkat kerusakan atapnya,” tutupnya. (riz/rls)