eQuator.co.id – JAKARTA-RK. Kasus tewasnya empat tenaga kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi masih berlanjut. Pemerintah Indonesia melalui perwakilan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah memperdalam kasus yang terjadi di tempat yang ditengarai penampungan ilegal tersebut. Selain itu, masih ada korban selamat yang perlu diperiksa lebih lanjut.
Dari info yang dihimpun Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), ada satu korban yang selamat dan sempat dirawat. Namun, keberadaannya kini tidak diketahui.
Padahal, keterangan korban tersebut diperlukan untuk kejelasan kronologi sekaligus status tempat penampungan yang berada di daerah Nakasa, Makkah itu. Tempat itu sendiri dilaporkan sengaja dikunci dari luar.
Sementara itu, BNP2TKI juga sempat mendapat kunjungan dari perwakilan Pemprov dan DPRD Nusa Tenggara Barat Kamis lalu (11/7). Sebab, keempat TKI yang sudah dimakamkan di Makkah itu merupakan warga NTB. ”Perwakilan pemprov datang untuk penyelesaian kasus ini, koordinasi dengan pemerintah setempat,” jelas Humas BNP2TKI Dwi Haryanto kemarin (15/7).
Sekretaris Utama BNP2TKI Tatang Budie Utama Razak mengungkapkan dukacita dalam insiden tersebut. Tetapi proses pengusutan juga harus tetap berjalan untuk mencegah kejadian serupa terulang. ”BNP2TKI sudah menangani kasus ini, namun tentu saja ada prosedur yang harus dipatuhi,” jelasnya melalui keterangan tertulis kemarin.
Tatang melanjutkan, pihaknya sudah bekerjasama dengan Dinas Tenaga Kerja NTB untuk mengumpulkan dokumen-dokumen terkait korban meninggal maupun korban luka untuk keperluan investigasi.
Sebelumnya, empat korban tersebut tewas dalam insiden kebakaran yang terjadi 20 Juni lalu. Proses otopsi memakan waktu cukup lama sehingga para korban baru dikebumikan Minggu (7/7). Pemprov setempat tetap merencanakan pemberian santunan, meskipun keempatnya diduga merupakan TKI nonprosedural. (Jawa Pos/JPG)