Penanganan Stunting Perlu Kerja Sama Lintas Sektor

Sambutan. Asisten III Setda Kabupaten Kapuas Hulu, H. Muhammad Yusuf ketika membuka rapat sinkronisasi dan harmonisasi percepatan penurunan stunting tahun 2020 di Aula kantor Bappeda Kapuas Hulu, Senin (1/7). Andreas.RK.

eQuator.co.id – PUTUSSIBAU-RK. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Kapuas Hulu menggelar pertemuan sinkronisasi dan harmonisasi percepatan penurunan stunting tahun 2020 di Aula Kantor Bappeda, Senin (1/7).

Kepala Bappeda Kabupaten Kapuas Hulu Abang Muhammad Nasir mengatakan, pemerintah terus berupaya menangani stunting di daerah. Oleh karenanya, sinkronisasi antar lintas instansi perlu ditingkatkan.

“Bappeda diberi kepercayaan mengkoordinir teman-teman di beberapa OPD (organisasi perangkat daerah) dalam upaya menurunkan angka stunting di Kapuas Hulu,” ujar Nasir.

Lanjut Nasir, upaya penurunan stunting yang dilakukan oleh tim dari OPD terkait sudah berjalan hampir setahun.  “Dalam penanganan stunting, kita ada bermitra dengan pihak perusahaan dan lembaga, dengan memilih salah satu desa yang dianggap prioritas,” tutur Nasir.

Nasir menjelaskan, lokus stunting memang cendrung terjadi di desa, untuk itu  perlu kerja sama lintas sektor dengan sistem kerja yang terintegrasi dari masing-masing OPD terkait. Ia mengingatkan, stunting merupakan ancaman. Jika tidak ditangani dengan serius, generasi penerus akan mengalami banyak masalah kesehatan. Selain itu, juga   akan menurunkan kemampun daya  saingnya. “Maka kita upayakan generasi kita di Kapuas Hulu ke depan harus lebih baik dan maju,” ucap Nasir.

Dikesempatan yang sama, Asisten III Setda Kabupaten Kapuas Hulu H. Muhammad Yusuf, menyambut baik dan mengapresiasi rapat koordinasi sinkronisasi tersebut.

“Seperti kita ketahui, maksud dan tujuan kegiatan ini untuk memastikan perencanaan dan penganggaran untuk intervensi prioritas khusus, sasaran penanganan stunting di Kapuas Hulu,” kata Yusuf yang mewakili Sekda Kapuas Hulu, dalam sambutannya sekaligus membuka pertemuan tersebut.

Dikatakan Yusuf, untuk mempercepat penurunan kasus stunting di Kapuas Hulu, perlu pendekatan multi sektor. Dengan pola pencegahan yang dilakukan di semua tingkatan. “Kemudian dengan memperkuat koordinasi lintas OPD terkait, selain itu penangananya skala prioritas, karena keterbatasan anggaran, maka tidak semua wilayah bisa ditangani serentak,” paparnya.

Dengan penanganan di daerah yang dianggap prioritas , Yusuf berharap upaya penurunan stunting lebih efektif. “Mudahan melalui pertemuan ini, akan ada terobosan kita bersama dalam menurunkan stunting. Kemudian tingkatkan penyuluhan kepada keluarga, terutama ibu-ibu,” pesannya.

Ia juga mengingatkan, upaya penurunan stunting itu bukan hanya tugas satu instansi saja, namun lintas sektor. “Misal bidang pendidikan, itu perlu motivasi melalui guru-guru PAUD, untuk menumbuhkan asupan gizi bagi anak. Kemudian ini juga sangat tergantung keluarga dan lingkungannya,” pungkas Yusuf. (dRe)