eQuator.co.id – SAMBAS-RK. Bupati Sambas, H Atbah Romin Suhaili Lc menegaskan bawa peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Golongan III Angkatan 38 Provinsi Kalbar di Kabupaten Sambas Tahun 2019, belum sepenuhnya menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).
“Anda-anda masih calon, saudara semua masih dalam penilaian apakah layak untuk diangkat sepenuhnya menjadi PNS. Satu dari beberapa kategori penilaian adalah melalui pelatihan dasar ini,” tegasnya saat membuka acara di Gedung Diklat BKPSDMAD Kabupaten Sambas, Senin (24/6).
Bupati mengungkapkan banyak hal yang harus menjadi perhatian CPNS. Salah satunya harus menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang baik.
“Melihat realitas dan pengalaman beberapa tahun terakhir, masih banyak ditemukan ASN yang tidak memiliki komitmen atau pengetahuan mengenai konsep menjaga rahasia negara. Masih didapati ASN yang dengan sengaja menyebarluaskan dokumen negara yang rahasia dan diungkap ke publik atau media sosial,” tuturnya.
Atbah menekankan agar ASN bisa menjaga kerahasiaan negara termasuk dokumen rahasia negara. Dia juga mengingatkan BKPSDMAD Kabupaten Sambas, untuk tetap melakukan monitoring terhadap ASN yang melakukan tindakan menyebarluaskan dokumen negara, terutama yang rahasia di media sosial atau wadah lainnya.
“Jangan sampai kita membuka aib kita sendiri. ASN itu memiliki kode etik dan aturan yang mengaturnya. Saya wajib mengingatkan ini karena saya pembina kepegawaian di tingkat kabupaten,” tegasnya.
Atbah mengajarkan kepada peserta Diklatsar 2019 itu agar mengembangkan sikap rendah hati, tetapi bukan berarti menjadi rendah diri. Kemudian kode etik menjadi pedoman penting ASN berkarya.
“Jaga etika kita sebagai ASN, baik sesama ASN, lingkungan di kantor, dengan lingkungan masyarakat hingga etika dengan atasan kita. Jadilah ASN yang rendah hati, bukan rendah diri. InsyaAllah dengan mengembangkan sikap rendah hati, menjadi penyebab Allah mengangkat derajat kita,” tuturnya.
Atbah juga mengingatkan agar ASN menghindari politik praktis dan jangan mengunggah informasi atau konten berbau politik.
“Konsekuensi menjadi ASN banyak yang harus kita pedomani. Sebenarnya, profesi ASN bisa kita jadikan ladang amal. Dengan cara kita jaga etika kita, adab kita, amal maruf kita. Jangan korupsi. Sudah cukup untuk kita menjadi ASN yang baik,” pungkasnya. (Sai)