eQuator.co.id – Kubu Raya-RK. Pemerintah Provinsi Kalbar berencana membangun Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) unggulan di Kabupaten Kubu Raya. Syaratnya harus tersedia lahan yang luas untuk lokasi pembangunan sekolah.
“Saya berharap pendidikan perlu mendapatkan prioritas utama. Kita masih pilih. Mudah-mudahan nanti bisa dicari untuk SMK unggulan yang lahannya harus luas,” ujar Gubernur Kalbar, H Sutarmidji ketika menghadiri Safari Ramadan di Aula Kantor Bupati Kubu Raya, Kamis (9/5).
Dalam kesempatan itu, H Sutarmidji menjelaskan, rencana pembangunan SMK unggulan bakal terealisasi jika Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan mampu menyiapkan lahan yang luas. Jika lahan tersedia, maka Pemerintah Provinsi Kalbar akan membangun gedung berikut kelengkapan peralatan laboratorium. Bahkan, Gubernur memperkirakan nilai gedung dan fasilitas penunjang bisa mencapai Rp50 miliar.
“Bupati yang harus siapkan lahan, kita bangun gedungnya. Gedungnya itu dengan peralatan labnya kurang lebih nanti bisa sampai Rp50 miliar. Jadi tinggal hitung-hitung saja, kalau tanah Rp5 miliar akan mendapat (gedung, red) Rp50 miliar,” tuturnya.
Menurutnya, jika siswa SMK telah menyelesaikan pendidikannya, maka akan segera dilanjutkan proses sertifikasi. Menurut dia, jurusan-jurusan yang ada di SMK unggulan tersebut nantinya disesuaikan dengan kebutuhan pasar kerja.
“Kita pilih jurusan-jurusan yang bisa menjawab pasaran kerja. Jangan buat jurusan yang setelah selesai itu siswa bingung mau kemana. Kita buat yang betul-betul bisa langsung bekerja. Bahkan langsung menciptakan lapangan kerja,” tegasnya.
Ia mencontohkan, peluang kerja bagi lulusan sekolah kejuruan di Kubu Raya cukup besar. “Di Kubu Raya ini coba saja lihat ada berapa AC di pemerintah daerahnya? Mungkin ada ribuan. Buat anak-anak muda itu suruh jadi tenaga service AC. Misalnya suruh servis di kantor bupati dulu,” paparnya.
Lebih jauh, H Sutarmidji menjelaskan, pembangunan sektor pendidikan tak lepas dari targetnya mewujudkan 300-400 desa mandiri di seluruh Provinsi Kalbar. Khusus di Kubu Raya, ia minta Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan menentukan desa-desa mana dengan indikator-indikator Indeks Desa Membangun (IDM) yang sudah terpenuhi. Begitu pula desa mana yang belum terpenuhi.
“Kita mau selesaikan itu. Kita selesaikan sehingga target untuk ada maksimal 300-400 desa mandiri dalam lima tahun itu rasional. Kalau kita tak bangun desa, maka masyarakat desa sulit untuk menikmati hasil pembangunan. Makanya, saya janji harusnya di semua desa ada PAUD, posyandu dan balai desa. Itu sarana minimal. Juga semua desa ada sumber air bersih, baik lewat sumur bor maupun mata air. Itu harus kita petakan dan laksanakan,” lugasnya.
Sementara itu, Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan mengungkapkan, saat ini Pemerintah Kabupaten Kubu Raya sedang berproses memperkuat arah kebijakan Gubernur Kalbar, H Sutarmidji terkait desa mandiri. Menurut dia, masyarakat kabupaten menjadi pihak yang paling berkepentingan dengan adanya desa mandiri.
“Tentu kami menyambut baik. Malu kita kalau gubenur saja bicara desa mandiri, sementara kita di kabupaten tidak. Harusnya setiap hari ini sudah menjadi sasaran,” ujar Muda Mahendrawan.
Terkait hal itu, Muda menuturkan, pihaknya terus merumuskan langkah-langkah dan upaya percepatan dalam pengelolaan keuangan desa. Bahkan, Kubu Raya kini sudah memulai implementasi transaksi nontunai dalam pengelolaan keuangan desa. Dengan 28 desa dari 8 kecamatan sebagai pesertanya.
“Mudah-mudahan ini menjadi percontohan nasional. Karena memang menurut Kementerian Desa PDTT ini baru pertama kalinya dilakukan di Indonesia,” tuturnya.
Sedangkan terkait target pemenuhan indikator Indeks Desa Membangun, Muda menyatakan telah melokalisasi dan menginventarisasi satu demi satu intervensi yang dilakukan untuk masing-masing desa.
“Nah, insya Allah kami akan bertekad terus, karena ini akan menjadi ibadah kita juga untuk masyarakat di kampung-kampung yang harus kita perkuat sama-sama. Agar kehidupannya bisa lebih tenang dan bahagia,” tegasnya.
Reporter: Syamsul Arifin
Redaktur: Andry Soe