Desa Nanga Kalan Bebas BAB Sembarangan

FOTO BERSAMA. Bupati Melawi bersama Camat Ella Hilir serta Kepala desa beserta perangkanya berfoto bersama dalam deklarasi Desa Nanga Kalan sebagai Desa ODF. (Dedi Irawan/RK)

eQuator.co.id – MELAWI-RK. Berlomba-lomba untuk berupaya hidup sehat. Hal itulah yang dilakukan sejumlah desa di Kapupaten Melawi saat ini. Caranya tak lain dengan menjadi desa ODF (Open Defecation Free) atau Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBABS).

Satu di antara desa tersebut yakni Desa Nanga Kalan, Kecamatan Ella Hilir, Kabupaten Melawi. Menyusul pendahulunya, pada Selasa (2/4) desa ini mendaklarasikandiri menjadi Desa ODF.

Bupati Melawi, Panji yang hadir dalam kegiatan deklarasi tersebut mengungkapkan, dari 169 desa yang ada di Kabupaten Melawi, sudah ada sembilan desa termasuk Desa Nanga Kalan yang melakukan deklarasi ODF.

“Memang tidak mudah untuk mengubah perilaku buang air besar sembarangan. Karena hal ini sudah menjadi kebiasan masyarakat kita, terutama di desa yang dekat sungai. Semua aktivitasnya di sungai seperti buang air besar, buang air kecil, mandi, cuci bahkan mengambil air minum juga di sungai,” ungkapnya.

Menurut Panji, melakukan BAB sembarangan merupakan salah satu contoh perilaku yang tidak sehat. Dampaknya juga sangat merugikan baik dari sisi kesehatan, lingkungan serta resiko keamanan bagi masyarakat sendiri. Seperti serangan atau gigitan dari binatang berbisa hingga resiko terjatuh.

“Maka oleh pemerintah digalakkan kegiatan sanitasi total berbasis masyarakat (STBM). Salah satunya stop buang air besar sembarangan, tujuannya selain mengubah perilaku hidup masyarakat yang tidak sehat, juga untuk mencegah berbagai penyakit seperti diare, terutama pencegahan stunting sebagaimana telah diprogramkan oleh Presiden RI Joko Widodo,” katanya.

Panji berharap kepada desa-desa di Melawi, terutama desa yang ada di Kecamatan Ella Hilir untuk menjadikan momentum ini sebagai dorongan dan motivasi untuk melakukan stop buang besar sembarangan.

Sementara itu, Kepala Desa Nanga Kalan, Herwandi dalam sambutannya mengatakan terima kepada para pihak yang telah mendukung hingga masyarakat desa mereka kini telah buang air besar di jamban yang sehat.Baik masyarakat, pemerintah, serta yayasan WVI yang bekerjasama terjun langsung ke lapangan untuk membantu membuat WC atau jamban sehat.

Pada kesempatan itu, ia juga berharap setelah deklarari ODF tersebut, fasilitas yang ada dapat dipelihara dan difungsikan dengan baik, serta ada peningkatan pembangunan fisik bidang kesehatan dari pemerintah.

“Jangan dijadikan barang antik atau pajanganan,” ajaknya.

 

Laporan: Dedi Irawan

Editor : Indra