Kapal Bermuatan BBM Bersubsidi Meledak

Rumah Warga Rusak dan Dua Orang Luka Bakar

MEMBARA. Api membara menghanguskan kapal motor yang mengangkut BBM di dermaga Pasar Baru, Desa Rasau Jaya Umum, Kecamatan Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya, Selasa (26/3) sekira pukul 01.30 Wib. Ocsya Ade CP

eQuator.co.id – KUBU RAYA-RK. Kapal motor bermuatan Bahan Bakar Minyak (BBM) meledak dan terbakar di dermaga bongkar muat kawasan Pasar Baru, RT 11, RW 04, Desa Rasau Jaya Umum, Kecamatan Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya, Selasa (26/3) sekira pukul 01.30 Wib.

Kapal motor tersebut membawa BBM jenis solar dan premium bersubsidi. Rencananya akan disalurkan ke Kecamatan Batu Ampar. Dalam kejadian ini, dua orang pekerja yang sedang bongkar muat BBM di kapal itu mengalami luka bakar. “Saya dapat informasi dua orang dibawa ke Puskesmas Rasau,” kata Yayan, warga yang saat kejadian berada tak jauh dari lokasi kepada Rakyat Kalbar.

Pria berusia sekitar 28 tahun ini mengaku, mendengar suara ledakan sebelum api menghaguskan kapal kayu tersebut. “Saya lagi bongkar muat sawit di dermaga sebelahnya, saya mendengar ada ledakan,” terangnya.

Tak hanya menghanguskan kapal beserta muatannya, rumah warga di sekitar lokasi kejadian juga terdampak. Rumah tersebut milik Ranto Silitonga. “Rumah saya rusak. Kaca-kacanya pecah karena terkena ledakan yang nyaring,” ujar dia.

Ranto mengaku, awalnya dia sedang tidur bersama keluarganya. Dia terkejut dan terbangun ketika mendengar ledakan dan merasa getaran. Tak menunggu lama, dia kemudian menyelamatkan diri dan keluarga ke lokasi yang lebih aman. “Saya bawa keluarga keluar rumah. Khawatir apinya merembet ke rumah,” tutur dia.

Ranto mengatakan, BBM ini milik salah satu tokoh di Batu Ampar. Ia begitu tahu, pasalnya sepekan dua kali kapal ini bongkar muat BBM di dermaga persis di depan rumahnya. “Yang saya tahu, ini BBM bersubsidi punya tokoh di sana. Mobil yang bawa BBM ini pun sudah tak ada lagi pas kejadian. Biasanya mobil tertutup bukan tangki seperti biasanya,” terang dia.

Sekitar dua jam lebih, api dapat dipadamkan warga setempat dengan alat seadaanya. Sementara kedua korban saat itu juga dibawa ke Puskesmas Rasau Jaya, sebelum akhirnya dirujuk ke RS Kartika Husada.

Dikonfirmasi, Kanit Reskrim Polsek Rasau Jaya, Ipda Hasan Abdullah membenarkan bahwa akibat ledakan kapal itu membuat dua orang mengalami luka bakar. Keduanya yakni Rudi (40) sebagai nakhoda kapal dan Arif (30) sebagai anak buah kapal (ABK). Mereka merupakan warga Dusun Teluk Air, Desa Batu Ampar, Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya.

Hasan menerangkan, BBM bersubsidi tersebut milik Evi, yang merupakan Sub Penyalur BBM yang ditunjuk Pemkab Kubu Raya. Sementara kapal motor yang digunakan adalah milik Alraf. “Kapal motor berbahan kayu yang mengangkut BBM subsidi ini terbakar saat proses pemindahan BBM bersubsidi jenis premium dan solar,” jelas Hasan, Selasa (26/3) siang.

Ia menjelaskan, kejadian bermula sekitar pukul 01.30 WIB, nahkoda dan ABK kapal motor sedang melakukan pemindahan BBM bersubsidi dari truk pengangkut milik CV Lima Saudara. Pemindahan BBM dari mobil ke drum-drum yang tersusun di kapal menggunakan mesin pompa.

“Saat sedang memindahkan BBM tersebut timbul percikan api. Sehingga menyebabkan terbakarnya kapal pengangkut BBM tersebut. Dan menyebabkan nakhoda dan satu ABK mengalami luka bakar,” ungkapnya.

Menurut Hasan, kapal yang terbakar merupakan kapal yang biasa digunakan mengangkut BBM bersubsidi milik Evi. Rencananya BBM bersubsidi tersebut akan disalurkan untuk kebutuhan masyarakat di Kecamatan Batu Ampar.

Jumlah BBM yang akan dibawa dan terbakar sebanyak 6.000 liter atau 6 ton. Dengan rincian BBM jenis premium sebanyak 4.500 liter, dan solar 1500 liter. “Dalam kasus ini, kami sudah meminta keterangan dari dua orang saksi, yakni atas nama Suparyanto (53) sopir truk, dan Subiyanti (59) warga Batu Ampar,” ujarnya.

Hasan menambahkan, pihaknya masih melakukan pemeriksaan terkait kebakaran ini. Pihaknya juga sudah memasang garis polisi di lokasi kebakaran tersebut. “Kami imbau kepada masyarakat agar selalu meningkatkan kewaspadaannya dan meningkatkan keamanannya saat melakukan bongkar muat BBM yang merupakan barang mudah terbakar tersebut,” imbaunya.

Sementara itu, kondisi korban Rudi hanya mengalami luka bakar ringan, luka sobek pelipis kanan danluka sobek di bawah lutut. Sedangkan Arif, mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya. Keduanya sempat mendapat pertolongan medis di Puskesmas Rasau Jaya.

Karena luka Arif cukup parah, dia sendiri dirujuk ke RS Kartika Husada. “Satu korban luka bakarnya parah. Sehingga harus dirujuk ke Rumah Sakit Kartika Husuda,” kata salah satu petugas IGD Puskesmas Rasau Jaya.

Ditemui di RS Kartika Husuda, Taufik, adik ipar Arif menerangkan kronologis kejadian yang dia ketahui dari keluarganya. “Kejadian tersebut terjadi saat Arif ingin menguras air di dalam kapal sebelum berangkat ke Batu Ampar,” ujarnya.

Saat hendak menyalakan mesin robin pompa air yang berada dalam kapal, kata Taufik, tiba-tiba keluar percikan api dan menyebabkan ledakan cukup keras. “Arif kemudian terjatuh ke bawah bagian ruangan mesin. Dia bangun kembali kemudian mencari jalan keluar dari kepungan api. Dan melompat ke sungai,” terang Taufik.

Rudi, kata Taufik, sebelum kejadian masih menyalin BM ke dalam drum. Tiba-tiba terpelanting akibat ledakan itu. “Sehingga dia mengalami luka bakar juga di bagian tangan dan kaki yang terbentur. Dijahit,” papar Taufik.

Kini, Arif masih dirawat di RS. Kata Taufik, Arif sedih karena anaknya tak mengenali wajahnya. Pihzk keluarga pun berharap ada bantuan bagi korban musibah ini.

PT Pertamina (Persero) Wilayah Kalbar menyatakan kesiapannya apabila memang dibutuhkan dalam melakukan investigasi terkait ledakan kapal yang membawa BBM itu. “Apabila memang dibutuhkan kami siap menurunkan tim untuk melakukan investigasi terkait KM yang terbakar saat membawa BBM,” kata Sales Eksekutive Retail VI, PT Pertamina Wilayah Kalbar, Benny Hutagaol.

Ia menjelaskan, dalam kasus tersebut, soal kelalaian atau tidak masih perlu dilakukan investigasi lebih lanjut. “Memang risiko dalam memindahkan BBM cukup tinggi, apalagi suhu kondisi cuaca dan kapasitas alat yang digunakan juga sangat berpengaruh,” ujarnya.

Ia menambahkan, terkait sub penyalur diangkat dan ditunjukkan oleh Pemda sesuai aturan BPH Migas Nomor 6/2015 tentang Penyaluran Jenis BBM Tertentu dan Jenis BBM Khusus Penugasan Pada Daerah yang Belum Terdapat Penyalur. Sementara Pertamina hanya menunjuk SPBU dan menyiapkan alokasi BBM yang melayani sub penyalur tersebut. “Jadi kewenangan di Pemda terkait angkutan BBM yang menggunakan kapal motor tersebut, lembaga penyalur Pertamina itu hanya SPBU, SPBN/SPDN, dan SPBU mini (APMS),” katanya.

Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan UMKM Kubu Raya, Nora Arani mengatakan, kebakaran kapal tersebut diduga karena lalai. “Kapal itu dua hari sekali mengangkut BBM Subsidi dengan tujuan Batu Ampar. Sekali angkut sekiat 3000 liter. Sedangkan sub penyalurnya CV Lima Besaudara atas nama EVI,” ungkapnya, Selasa(26/3).

Nora Arani mengatakan,  terkait kapal tersebut, merupakan human error, karena kejadian saat pengisian BBM sedang berlangsung. “Pemilik kapal malah menghidupkan mesin untuk membuang air yang katanya berada di Kapal. Seharusnya dilakukan setelah pengisian selesai dan memastikan baunya sudah gas bensinya sudah tidak ada,”ungkap Nora.

Nora menambahkan, BBM tersebut masih tanggung jawab pihaknya sebagai pengawas. Namun, semua kerugianya ditanggung pihat perusahan. “ Karena minyak ini kebutuhan masyarak, kita akan angkut lagi besok (hari ini, Red) menggunakan kapal lain,”ungkapnya.

Dia menambahkan, kedepan, semua pihaknya harus mengikuti Standar Operasional Prosedur (SOP). “Tidak boleh main-main. Seharusnya setelah pengisinya, tidak boleh menghidupkan mesin, sebelum bau bensin hilang,”ungkapnya.

Sedangkan mengenai kapal, apakah melakukan pelanggaran atau tidak, Nora menyarankan agar dikonfirmasi ke Dishub. Padahal, nahkoda kapalnya sudah propesional, tetapi terlihat buru-buru. “Kejadian ini, sudah kami laporkan ke Bupati maupun Sekda. Tapi saat dua orang yang menjadi korban masih tanggungjawab kami dan pemilik CV tersebut,” ucapnya.

Sementara itu, pemilik CV Lima Saudara, Evi dan salah seorang anggota DPRD Kubu Raya yang merupakan kerabat pemilik CV tersebut, belum bisa dikonfirmasi. Hingga tadi malam belum bisa dihubungi.

 

 

Laporan: Ocsya Ade CP, Tri Yulio HP dan Syamsul Arifin

Editor: Yuni Kurniyanto