Karena Banyak Membantu, Diminta Kembali Ke Perbatasan

Pelepasan Pasukan Satgas Pamtas Yonif 320/BP dan Yonif 511/DY

PELEPASAN. Pangdam XII/Tpr Mayor Jenderal TNI Achmad Supriyadi, beri ucapan selamat kepada para personel Satgas Pamtas RI-Malaysia yang telah usai melaksanakan tugas operasinya, saat upacara pelepasan di lapangan Makodam, Senin (25/2)--Ambrosius Junius

eQuator.co.id – SUNGAI RAYA-RK. Batalyon Infanteri (Yonif) 320/Badak Putih dan Yonif 511/Dibyatara Yudha telah melaksanakan tugas operasi dalam satuan tugas (Satgas) pengamanan perbatasan (Pamtas), RI-Malaysia.

Dua satuan pasukan tempur  berlambang badak ini akan kembali ke markasnya masing-masing. Upacara pelepasan pasukan penjaga perbatasan ini digelar dan dipimpin Pangdam XII/Tpr Mayor Jenderal TNI Achmad Supriyadi di Lapangan Makodam, Senin pagi (25/2).

“Menyikapi berbagai permasalahan di wilayah perbatasan selama ini, kalian telah berbuat maksimal untuk meminimalisir pelanggaran yang terjadi dapat diatasi dengan baik,” kata Pangdam selaku Pangkoops Satgas Pamtas dalam amanatnya

Lanjut Pangdam, pendekatan dengan masyarakat dan pembinaan teritorial serta beberapa kegiatan yang telah dilakukan tentunya sangat bermanfaat dapat secara langsung dirasakan oleh masyarakat di perbatasan. Sehingga beban hidup semakin ringan, kesulitan masyarakat di wilayah itu dapat diatasi.

“Dengan demikian kepercayaan yang diberikan pimpinan Angkatan Darat telah kalian buktikan dengan baik,” ujar Pangdam.

Pada kesempatan itu, Pangdam mengaku kagum dan bangga, kepada para prajurit itu selama melaksanakan tugas operasi. Sebagai prajurit profesional, kata Pangdam, bahwa prestasi yang telah diraih harus dapat dipertanggungjawabkan dan dipertahankan serta dijadikan pelajaran agar kedepan jauh lebih baik.

“Saya mengucapkan Terimakasih kepada seluruh prajurit Yonif 320/BP dan Yonif 511/DY, atas berakhir penugasan operasi pengamanan dengan baik dan berhasil,” ucapnya

Diwawancari, Pangdam mengatakan, kedua satuan itu telah menjalankan tugasnya dengan baik. Bahkan, warga perbatasan meminta agar para pasukan infanteri itu menambah masa tugasnya dan kembali lagi ke perbatasan.

“Yang (Yonif) 320 itu masyarakat tidak ingin ganti, minta diulangi lagi. Karena penugasan ini tidak bisa diperpanjang akhirnya diganti dari (Kodam III) Siliwangi lagi,” tutur Pangdam.

Dua satuan ini juga berhasil menjalankan tugas operasinya, bisa menjaga kedaulatan dengan baik dan aman. “Tidak ada sejengkal tanah pun wilayah kita yang hilang dan mampu melaksanakan pembinaan teritorial dengan baik,” ujarnya.

Selain melaksanakan tugas pokoknya, Pangdam menuturkan prajurit TNI AD ini membantu permasalahan masyarakat di perbatasan yang infrastruktur masih sangat terbatas. Seperti membuat jembatan gantung, mengajar, membuat rakit penyebrangan. “Hal yang kecil-kecil begini sangat menyentuh,” ucapnya.

Pangdam mengatakan, setiap prajurit yang telah menjalankan tugasnya dengan baik akan mendapatkan penghargaan dari pucuk pimpinan.

“Reward, kita akan laporkan ke komando atas, untuk diberikan penugasan ke luar negeri,” pungkas Pangdam.

Sementara itu, Dansatgas Yonif 511/DY, Letkol Inf Jadi menuturkan, selain tugas pokok menegakan kedaulatan, menjaga keutuhan NKRI, yang paling penting melindungi segenap bangsa termasuk di wilayah perbatasan. Dalam kesempatan itu pun, Dansatgas dari Kodam V/Brawijaya ini menyampaikan terimakasihnya kepada seluruh masyarakat Kalbar yang telah mendukung tugasnya selama sembilan bulan itu.

“Banyak kegiatan yang dilakukan dengan masyarakat, dan Alhamdullilah menjadi solusi masyarakat,” ujar Jadi.

Kedepan harapnya, masyarakat perbatasan lebih maju dan lebih diperhatikan. “Karena masyarakat di perbatasan adalah beranda terdepan dari wilayah Indonesia yang mau tak mau menjadi sorotan tetangga kita,” tutur prajurit dari Yonif yang bermarkas di Kota Blitar, Jawa Timur itu.

Ditegaskan Jadi, prjurit TNI tidak pernah membedakan wilayah tugas operasi, baik itu di perbatasan Kalimantan, Papua, NTT. Dimana kesulitan rakyat, akan hadir dan membantu dengan maksimal.

“Kami tidak membeda-bedakan. Kami akan selalu mengabdi kepada masyarakat, selalu siap sedia, kapan pun dimana pun kami ditugaskan,” pungkas Jadi.

Dansatgas Yonif 320/BP, Letkol Inf Imam Wicaksana, menuturkan selama bertugas di wilayah perbatasan sektor timur Kalbar, banyak hal yang didapati seperti berinteraksi dengan masyarakat dan menegakan kedaulatan di wilayah itu, hingga penggagalan  berbagai upaya penyelundupan,  pembuatan jembatan gantung serta kegiatan teritorial lainnya.

“Hal ini adalah sebagai bukti komitmen TNI bersama rakyat akan selalu manunggal, bersama membangun bangsa,” ujarnya.

Lebih jauh tentang perbatasan, prajurit Yonif yang bermarkas di Kabupaten Pandeglang, Banten dari Kodam III/Siliwangi ini menyadari masih banyak hal belum dilakukan, juga belum sempurna. Dia berharap Satgas pengganti dapat membantu dan mengatasi permasalahan dan kesulitan masyarakat.

“Kami juga berharap masyarakat dapat mandiri, berdiri diatas kaki sendiri daripada bergantung kepada negara lain,” tukasnya.

Imam mengungkapkan, masyarakat di perbatasan meminta agar penugasan diperpanjang sampai 1,5 tahun. Namun penugasan ini sudah mekanisme dari Mabes TNI, dalam sekali penugasan adalah sembilan bulan.

“Tentu saja apabila dikemudian hari ada perintah penugasan, kami selalu siap,” pungkasnya. (amb)