Pajang Bawang Putih, Lampion Jadi Ciri Khas Utama

Sambut Imlek, Warga Tionghoa Sekadau Mulai Dandani Rumahnya

HIASAN BUNGA. Warga menghiasi rumahnya dengan pernak-pernik khas Imlek yang dilakukan sejak beberapa hari terakhir. Abdu Syukri-RK

Perayaan Imlek 2570 masih menyisakan waktu sekitar sepekan lagi. Namun kemeriahan Imlek di Kabupaten Sekadau sudah mulai terasa.

Abdu Syukri, Sekadau

eQuator.co.id – SEJUMLAH warga Tionghoa sudah mulai mendandani rumah maupun tempat usahanya. Tak kecuali mendandaninya dengan pernak-pernik khas Imlek. Di antaranya Hotel Vinca Borneo di Jalan Mawar, kawasan Terminal Lawang Kuari, Kota Sekadau. Ratusan lampion terlihat sudah terpasang di plafon loby hotel tersebut. Bagian dalam loby, juga sudah tampak dihiasi dengan ornamen lainnya.

Pantauan Rakyat Kalbar, beberapa pekerja terlihat sibuk memasang pernak-pernik Imlek di hotel itu. Ada yang memasang lampion. Ada juga yang membuat bunga mei hwa atau sakura dari plastik. “Ada juga bawang putih,” kata salah seorang warga yang ditemui di sela kesibukannya membuat pernak-pernik Imlek di tempat tersebut.

Bawang putih itu tampak didandan dengan bungkusan yang sangat apik. “Bawang ini merupakan lambang kemakmuran,” imbuh pekerja tersebut.

Tak hanya rumah dan tempat usaha warga, gedung Sekretariat yayasan kematian Bhakti Luhur milik warga Tinghoa Kecamatan Sekadau Hilir juga bersiap menyambut Imlek. Pengurus yayasan sudah mempersiapkan ratusan lampion yang akan dipasang dalam waktu dekat di rumah ibadah tersebut dan sekitarnya. “Sudah kita siapkan lampunya,” ujar Ng Jun Min, salah seorang pengurus Yayasan Bhakti Luhur Sekadau saat dijumpai Rakyat Kalbar, kemarin.

Pria yang akrab disapa Haryanto itu mengatakan, lampion tersebut akan dipasang dengan cara digantung menggunakan tali. Pemasangan akan dilakukan secepatnya. Dalam Imlek, lampion merupakan ciri khas utama. Lampion ada yang dilengkapi dengan lampu. Namun ada juga yang tidak dilengkapi lampu.

“Lampion dan bunga sakura itu memang merupakan ciri khas Imlek. Jadi setiap imlek harus ada,” paparnya.

Sementara untuk pernak-pernik tambahan lainnya, tergantung dengan selera dari warga. Namun pernak-pernik itu, ada yang hiasan. Tapi ada juga yang memiliki makna tersendiri dalam kepercayaan masyarakat Tionghoa. “Seperti jeruk bali. Itu merupakan salah satu pernak-pernik Imlek yang dipercaya bisa membawa kemakmuran,” pungkas Haryanto. (*)

 

Editor: Arman Hairiadi