Kadin Fokus Berdayakan Pengusaha Daerah dan Sektor UKM

Ilustrasi.NET

eQuator – Kepengurusan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia periode 2015-2020 telah terbentuk. Kini saatnya para pengurus baru bekerja dengan satu komitmen untuk tumbuh bersama.

“Kadin akan mendorong, membesarkan seluruh pengusaha sehingga tidak lagi terkotak-kotak atau terfokus pada kelompok tertentu saja,” ujar Ketua Umum Kadin, Eddy Ganefo di Jakarta, Minggu (15/11).

Seperti diketahui, Kadin hasil musyawarah nasional ke delapan di Jakarta akhir Oktober lalu itu beranggotakan para pangusaha kecil dan menengah hingga pengusaha besar. Dengan komitmen itu, pengurus Kadin berharap tidak akan ada lagi pengkotak-kotakan pengusaha, seperti kepengurusan sebelum munas luar biasa Kadin 2013 silam.

Eddy menjelaskan, dengan modal komitmen dari para anggotanya, Kadin akan fokus menggalakkan industri dan perdagangan  berbasis sumber daya yang melimpah di dalam negeri. Dengan begitu, Indonesia tidak lagi hanya menjadi pasar negara asing.

“Dalam menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN), ini juga salah satu strategi kita bertahan. Pasar kita ini sangat besar. Kalau kita bisa mengurangi impor, tentu neraca perdagangan kita akan positif,” kata Eddy yang juga Ketua Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (APERSI).

Dengan target seperti itu, Eddy optimistis para pengusaha terutama di daerah yang selama ini tidak pernah diperhatikan serta tidak pernah diberdayakan akan mampu bersaing dan berjaya.

Untuk menjaga komitmen tersebut, Eddy menegaskan, Kadin Daerah akan mendapatkan perhatian lebih dari pengurus pusat. “Selama ini Kadin Daerah tidak ada yang jalan. Kadin Pusat kalau ketemu pengurus di daerah, cukup bertemu di bandara tanpa mau melihat ke lapangan,” ulasnya.

Eddy menegaskan, kepengurusan Kadin yang dipimpinnya sangat sah karena didukung oleh seluruh Kadin Daerah di Indonesia. Tidak seperti Kadin hasil Munas 2010 yang dinilai tidak menjalankan amanah Munas.

“Jika dirunut dari berbagai dokumen yang ada, Kadin hanya satu. Karena itu kalau ada Kadin yang lain dan akan menyelenggarakan munas, itu Kadin nomor dua,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Dewan Pembina Kadin, Oesman Sapta Odang (OSO) menambahkan, Munasus merupakan perintah dari Munas ke-8. Oesman mengatakan, banyak yang menyebut, di KADIN saat ini tidak terlihat pengusaha besar. “Pandangan itu salah,” tegasnya.

Pria yang karib disapa OSO itu melanjutkan, Kadin itu bukan untuk pengusaha besar, tapi untuk membesarkan pengusaha kecil menjadi besar. Selain itu, tak ada dualisme Kadin.

“Kadin hanya satu, yakni Kadin pimpinan Eddy Ganefo. Kalau ada Kadin lain yang menyelenggarakan munas, itu Kadin dua,” lugasnya. (jpnn)  

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.