eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Abdul Manaf bakal mengakhiri tugasnya sebagai aparatur sipil negara (ASN). Kepala Dinas Pangan, Peternakan dan Kesehatan Hewan (Diswanak) Kalbar itu pensiun per 1 Januari 2019.
Gubernur Kalbar Sutarmidji mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Manaf atas dedikasinya kepada Pemprov. Ke depannya, dia berharap penanganan masalah ternak dan pangan di Kalbar semakin baik dan maju. “Kebahagiaan bukan hanya didapat dari apa yang kita punya, tapi dari apa yang kita berikan kepada yang kita cintai,” ujarnya memberi sambutan Silaturahmi dan Pengantar Purna Tugas, Abdul Manaf di Ruang Rapat Diswanak Kalbar, Kamis (27/12).
Pria yang karib disapa Midji ini mengingatkan, dalam bekerja perlu berhati-hati. Ia berjanji tidak akan membebani para bawahannya di luar aturan-aturan yang ada. “Bapak dan Ibu yang ada di sini pun jangan mau terbebani dengan hal-hal yang sebenarnya menyimpang dari aturan,” ujarnya.
Ditegaskan dia, perlu tetap menaati aturan. Berani menolak segala sesuatu yang menyalahi aturan. “Aturan tetap diikuti. Bila ada yang berusaha memanfaatkan aturan demi kepentingan pribadi, konfirmasi kembali,” pesannya.
Sementara itu, disesi wawancara, Midji mengatakan, selama masa jabatan Kepala Dinas Diswanak, Manaf sudah banyak melakukan inovasi dalam sektor pangan dan peternakan di Kalbar. Salah satunya Kalbar bebas beberapa jenis penyakit hewan.
“Kemudian rabies ini semoga bisa ditangani. Sehingga kita kembali jadi daerah bebas rabies,” harapnya.
Ia menuturkan masih ada beberapa rencana Manaf yang masih belum terealisasi. Seperti aturan wajib karantina untuk daging ternak yang masuk ke Kalbar. Ia pun menyetujui hal ini dan harus direalisasikan.
Karantina dilakukan kata Midji, untuk menjamin kesehatan hewan yang masuk. Sehingga tidak menyebarkan penyakit.
“Kita saja mau kirim keluar harus lewat karantina. Kenapa masuknya tidak? Nah, nanti akan kita atur,” tegasnya.
Ia berpesan kepada seluruh jajaran Diswanak Kalbar untuk terus meningkatkan kinerja. Sebagaimana telah ditunjuk masa purna tugas Kadis Abdul Manaf mulai berlaku per tanggal 1 Januari 2019.
“Atas nama Pemprov Kalbar, saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada beliau. Semoga tetap dapat membantu kepada jajaran pangan dan peternakan untuk perbaikan tata kelola di Kalbar di kemudian hari,” tutur Midji.
Sebelumnya, dalam sambutannya, Manaf menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Sutarmidji yang berkesempatan hadir dalam acara pelepasan dirinya.
“Saya berharap pak Gubernur dapat memberikan arahan dan bimbingan kepada dinas ini untuk ke depannya untuk lebih meningkatkan disiplin dan kinerja kami,” ucapnya.
Manaf juga memaparkan visi dan misi pemerintahan saat ini. Pertama adalah mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif dan inovatif. Kedua, mewujudkan masyarakat yang sejahtera.
“Tupoksi kami ada di sini. Oleh karena itu saya yakin kawan-kawan di sini akan lebih bersemangat lagi,” ujarnya.
Manaf mengatakan, instansinya mendapat akreditasi baik dalam penilaian pusat untuk laboratorium pakan. Sehingga ada kebijakan pemerintah pusat semua pemeriksaan sampel pakan yang belum diidentifikasi diarahkan kepada laboratorium pakan di Kalbar.
“Kemudian kami juga telah memiliki UPT, yang dulunya bernama UPT laboratorium kesehatan hewan, kini berganti nama menjadi UPT Kesehatan Masyarakat dan Hewan yang juga berakreditasi baik,” jelasnya. Manaf yakin visi dan misi Gubernur nantinya bisa dijalankan instansinya dengan baik ke depannya walau dengan berbagai keterbatasan.
Saat diwawancara awak media, Manaf menuturkan dirinya sudah memberikan masukan dan harapan kepada Gubernur Kalbar. Diantaranya, Diswanak membutuhkan Unit Pelaksana Teknis (UPT) tentang pengawasan mutu pangan. Karena saat ini, di pasar banyak buah-buahan dan sayuran yang belum terawasi dengan baik. “Kalau untuk produk peternakan dan perikanan, bisa dikatakan Kalbar termasuk baik lah,” tuturnya.
Kemudian ia juga meminta Pemprov untuk mulai berpikir membangun rumah sakit hewan. Hal itu didasari semakin tingginya animo masyarakat Kalbar dalam kecintaan terhadap hewan. Kemudian, ada beberapa masyarakat yang merasa bingung ingin menitipkan hewan peliharaan mereka ketika ada agenda yang mengharuskan pergi lama meninggalkan rumah.
“Kalau hewan itu kan sakit perlu dirawat. Untuk dokter praktek memang banyak tapi kalau perawatan di rumah pasang infus dan lain-lain itu belum ada,” jelasnya.
Selanjutnya, ia juga menyarankan ada penerapan B2SA makanan lokal yang beragam, bergizi seimbang, dan aman. Sehingga mengurangi masyarakat mengkonsumsi gandum. Hal itu bisa diterapkan setiap rapat dinas. Sehingga banyak menguntungkan UMKM dan mengurangi devisa negara untuk belanja impor. “Kalau saya lihat sudah beberapa kali konsumsi di Kantor Gubernur B2SA,” ucapnya.
Ketika ditanya akan lanjut kemana setelah purna tugas, Manaf mengaku ingin menjadi James Bond alias Jaga Mesjid dan Kebon. Kendati begitu, ungkapan itu hanya lelucon saja. Ia mengaku ingin istirahat setelah mengabdi selama 35 tahun 9 bulan. “Jadi istirahat dulu lah,” katanya.
Selama mengabdi, dirinya sempat ditugaskan di Kabupaten Sintang selama 2 tahun. Kemudian di Kabupaten Mempawah juga 2 tahun. Sempat menjabat sebagai Kadis di Kabupaten Sanggau selama 8 tahun dan terakhir menjabat sebagai Kadiswanak Kalbar sejak dari kepemimpinan Gubernur Kalbar Usman Ja’far hingga saat ini.
“Alhamdulillah saya belajar semua dan saya lihat semua pemimpin saya sangat berkesan. Itulah yang mewarnai hidup saya dan semuanya baik,” tuturnya.
“Dengan kawan-kawan di kantor, dengan wartawan juga baik. Tanpa bantuan wartawan tidak mungkin program-program dinas bisa diketahui masyarakat seperti saat ini,” timpal Manaf.
Siapa pengganti dirinya sebagai Kepala Diswanak? Manaf mengaku belum menentukan siapa pengganti dirinya.
“Pergantian belum ada. Saya pensiun tanggal 1 Januari 2019. Pas 60 tahun,” tutup Manaf.
Sementara itu, Sekretaris Diswanak Kalbar, Usmandi mengatakan selama kepemimpinan Manaf ada loyalitas yang patut dibanggakan serta dedikasi yang tinggi. Banyak hal yang telah diberikan Manaf kepada Diswanak Kalbar.
“Sehingga ucapan terimakasih saja tidak cukup untuk membalas apa yang telah diberikan kepada Pemprov Kalbar,” ucapnya.
Ia mengaku banyak kenangan suka dan duka selama Manaf menjadi kepala dinas. Manaf dikenal selalu memberikan seluruh waktu dan tenaga untuk kantor. Manaf sosok yang disiplin. Setiap hari pagi sudah hadir di kantor. Pukul 07.15 sudah menelepon sekretaris menanyakan tentang tugas dan informasi terkini. “Kemudian memberikan arahan terkait tugas yang harus dilaksanakan,” bebernya.
Sisi lain, Manaf juga dikenal sebagai pemimpin yang selalu menjalankan syariat agama dengan baik. Selalu menjadi imam saat Salat Zuhur dan Ashar. Ramadan secara bergantian dengan pegawai lainnya. “Pegawai lain juga diarahkan beliau untuk memberikan tausiah ibadah,” katanya.
Kemudian juga kepada hari besar keagamaan yang lain. Manaf akan mengumpulkan staf dan para anak yatim panti asuhan untuk bersama-sama bertausiah di Diswanak Kalbar.
“Saya mohon maaf kepada bapak Kadis selaku sekretaris saya belum dapat memberikan yang terbaik buat bapak. Semoga selalu sukses untuk kedepannya,” pungkas Usmandi.
Laporan: Rizka Nanda, Bangun Subekti
Editor: Arman Hairiadi