Safari Natal, Paolus Hadi Sampaikan Pesan Toleransi

Paolus Hadi ketika Safari Natal di Kecamatan Noyan—ist

eQuator.co.id – Sanggau-RK. Bupati Sanggau, Paolus Hadi, tiba di Kecamatan Noyan  pada Jumat (7/12) sore dalam rangka Safari Natal. Tak hanya bersilaturahmi, orang nomor satu di Kabupaten Sanggau itu juga menyerahkan 1,5 ton beras kepada jemaat Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI).

PH, sapaan akrab Paolus Hadi, menegaskan Safari Natal merupakan program rutin Pemda setiap tahun. Sama halnya dengan Safari Ramadan.

“Kegiatan ini selain guna mempererat hubungan kebersamaan dan persaudaraan juga sebagai pembinaan keimanan umat dalam mewujudkan Sanggau Berbudaya dan Beriman (Budiman),” kata PH.

Di hadapan para jemaat, orang nomor satu di Pemkab Sanggau itu mengungkapkan pemerintah daerah telah bekerjasama dengan para pemimpin agama guna membina keimanan umat masyarakat, agar kehidupan masyarakat lebih baik.

“Kebersamaan dalam mendorong pembangunan Sanggau ke arah kemajuan yang lebih baik lagi dapat kita wujudkan bersama. Hidup harmonis dalam kemajemukan dan toleransi beragama yang luar biasa di Kabupaten Sanggau terus kita jaga bersama,” pesannya.

Pada kesempatan itu, PH juga mengucapkan selamat Natal 2018 dan tahun baru 2019. “Menyongsong tahun baru 2019, tetap semangat, kompak n penuh sukacita serta saling berbagi kegembiraan,” tutupnya.

Sementara Pdt. Marsiholan Siregar menyampaikan pesan Natal, yaitu bahwa hidup selalu indah bila selalu bersyukur pada Tuhan. Dikatakannya, bukan karena hari ini Indah, kita berbahagia, tetapi kita berbahagia, maka hari ini menjadi indah. Bukan karena tidak ada rintangan, kemudian menjadi optimis,  tetapi karena optimis, semua rintangan menjadi tak terasa.

“Bukan karena mudah, maka kita yakin bisa,  tetapi karena kita yakin bisa maka semuanya menjadi mudah. Bukan semuanya baik, barulah kita  bersukacita dan tersenyum, tetapi karena kita bersukacita dan tersenyum,  maka semuanya menjadi baik. Tidak ada hari yang menyulitkan kita,  kecuali kita yang membuat sulit. Bila kita tidak bisa menjadi jalan besar,  cukuplah menjadi jalan setapak yang dapat dilalui orang lain. Hiduplah penuh syukur,  menjadi berkat terhadap satu sama lain sebab Allah menjadi hikmat bagi kita,” pesannya.

Laporan: Kiram Akbar