Benarkah Kebun Mitra BSL di PT KAL Merugi? Tunggu Hasil Penilaiannya…

PENILAIAN. Tim Penilaian Distanakbun Ketapang didampingi perwakilan koperasi BSL dan PT KAL melakukan penilaian kondisi fisik kebun mitra di Kuala Satong, Jumat (9/11). Kamiriluddin/RK

eQuator.co.id-Ketapang. Dari 418,64 hektar lahan perkebunan kelapa sawit milik Koperasi BSL, seluas 178,73 hektar diusulkan dilakukan penilaian fisik. Yang dilakukan Dinas Pertanian, Perternakan dan Perkebunan (Distanakbun) Kabupaten Ketapang.

Penilaian fisik kebun kemitraan di desa Kuala Satong, kecamatan Matan Hilir Utara, Kabupaten Ketapang, yang diminta Koperasi BSL ini guna memastikan laporan yang disampaikan manajemen PT KAL. Bahwa kebun kemitraan yang sudah enam tahun ditanam masih dalam kondisi merugi.

Seperti yang dikemukakan Ketua Koperasi Perkebunan BSL, Muhammad Anton Pratama, bahwa dari laporan manajemen PT KAL kepada pihak koperasi bahwa hasil produksi tandan buah segar (TBS) kebun mitra belum sebanding. Misalnya, hasil penjualan TBS belum mampu menutupi biaya operasional dan perawatan.

“Kalau biaya operasional dan perawatan saja belum bisa menutupi dari hasil produksi TBS, bagaimana mungkin bisa menyicil piutang koperasi di perbankan,” tutur Muhammad Anton, yang belum setahun menjabat sebagai Ketua Koperasi BSL itu, saat mendampingi penilaian fisik kebun di Kuala Satong, Jumat (9/11).

Sampai saat ini, klaim merugi pihak PT KAL masih sepihak. Untuk kepastiannya, koperasi masih menunggu penilaian fisik kebun oleh Distanakbun yang rencananya selesai hari ini. Nah, tunggu saja hasilnya. (lud/miq)