eQuator.co.id – Sintang-RK. Seleksi CPNS Sintang, Rabu (7/11) dipantau langsung oleh Wakil Bupati Askiman. Ia menilai pelaksanaan tes tersebut sangat baik, aktif, dan disiplin.
“Dari sistem komputerisasi dan onlinenya juga sungguh luar biasa,” puji Askiman.
Pelaksanaan ujian penerimaan aparatur sipil negara ini bersistem computer assisted test (CAT). Bertempat di SMK Negeri 1 Sintang.
Dalam monitoring tersebut, Askiman didampingi Sekretaris Daerah Yoshepha Hasnah, Asisten Pemerintahan Abdul Syufriadi , Asisten Administrasi Umum Marchues Afen, Kepala BKPSDM Palentinus, Anggota DPRD Welbertus, dan pihak-pihak terkait lainnya.
Pada hari pertama, jumlah peserta yang mengikuti tes sebanyak 499 orang. Dibagi menjadi 5 sesi.
“Tes yang dilaksanakan secara nasional tidak ada kolusi, tidak ada nepotisme, semuanya murni sebab langsung diumumkan,” tegas Askiman.
Meski begitu, ia menyatakan passing grade (standar nilai kelulusan)-nya masih terlalu tinggi. Mengakibatkan dua sesi tes pertama hanya dua peserta yang lolos.
“Berarti passing grade-nya tidak sesuai dengan kebutuhan lokal,” ungkapnya.
Untuk itu, ia sudah merencanakan bersama stakeholder daerah untuk beraudiensi dengan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB). Karena tes CPNS tersebut sangat menyulitkan pesertanya.
“Saya rasa bukan hanya di Sintang, tetapi secara nasional ini sungguh luar biasa beratnya,” pungkas Askiman.
Bupati Jarot Winarno menyatakan hal senada. Ia prihatin karena dari 499 peserta yang tes, hanya 8 yang berhasil melewati passing grade.
“Saya akan ikuti kabupaten-kabupaten lain yang mempertanyakan betapa beratnya batas passing grade yang diberlakukan pada tes CPNS kali ini,” tegasnya.
Ia berdoa semoga sisa peserta yang hampir 3.000 orang, untuk hari-hari berikutnya bisa lebih banyak yang lulus. “Saya imbau agar para peserta tes bisa lebih baik mempersiapkan diri,” pinta Jarot. (ben)