eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Permintaan terhadap beras khusus (specialty rice), beras merah dan beras hitam mengalami peningkatan. Pangan sehat dan memiliki kandungan nutrisi baik bagi tubuh menjadi salah satu alasan permintaan terhadap beras organik di Kalbar meningkat.
Berdasarkan jurnal yang dipublish di Internasional Journal Of Food Science And Nutrition pada 2006, masyarakat yang mengkonsumsi beras merah memiliki kadar gula darah lebih rendah. Sehingga secara kesehatan beras ini sangat baik untuk dikonsumsi. Dibandingkan dengan beras putih.
Kepala Dinas Pertanian Pangan Kalbar Heronimus Hero mengatakan, pihaknya memantau terkait perkembangan tingkat konsumsi masyarakat terhadap beras special atau organik. Beras spesial ini sudah banyak dikejar konsumen, meski harganya terbilang tinggi dibanding beras putih.
“Ini juga lantaran kesadaran masyarakat akan kesehatan sudah meningkat, sehingga dengan mengkonsumsi beras merah ini menjadi prioritas kebutuhan pemenuhan kebutuhan pokoknya,” ujarnya, Kamis (4/7).
Terlebih kata dia, potensi ekonomi atau peluang pasar terhadap pangan yang satu ini juga cukup diperhitungkan. Di pulau Jawa, beras merah atau hitam harganya per kilo mencapai Rp50 ribu-60 ribu. Namun sudah dengan label organik.
Di Kalbar harga beras merah dijual Rp25 ribu per kilogram. Bahkan di Kapuas Hulu harga beras hitam Rp40 ribuan per kg. Kalau sudah memiliki sertifikat organik bisa lebih mahal lag.
“Seperti di Jawa, namun kita untuk label organik masih belum, kita masih meggunakan label eco friendly, sebab untuk peroleh label organik itu sangat mahal,” terangnya.
Saat ini pihaknya tengah berupaya untuk melakukan identifikasi terhadap petani beras merah atau hitam di Kalbar. Sebab pihaknya belum melakukan pendataan terhadap ulasan beras spesial ini.
“Kita belum berani mendata terkait ulasan beras organik ini. Namun ini akan jadi PR kami untuk turun ke kabupaten, mudah-mudahan kabupaten sudah mengidentifikasi petani yang menanam beras organik ini, akan tetapi dari cirinya cenderung tumbuh pada padi lahan kering atau padi ladang,” pungkasnya. (nov)