eQuator – Mempawah. Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidak akan terwujud tanpa perjuangan pahlawan. Kuatnya semangat nasionalisme, layak dihargai dengan menempatkan para pendahulu bangsa sebagai figur idola jati diri bangsa.
Penegasan itu disampaikan Bupati Mempawah, H Ria Norsan saat tampil sebagai Inspektur Upacara Hari Pahlawan, Selasa (10/11) di Halaman Kantor Bupati Mempawah. Peringatan Hari Pahlawan ditandai dengan upacara bendera dan ziarah ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Tunas Bangsa Mempawah. “Mari kita tingkatkan solidaritas dan kebersamaan melalui rasa nasionalisme, patriotisme, dan semangat perjuangan dalam memaknai Hari Pahlawan,” kata Ria Norsan membacakan sambutan Menteri Sosial RI, Khofifah Indar Parawansa.
Dia mengajak segenap komponen masyarakat Kabupaten Mempawah untuk meningkatkan dan menularkan rasa nasionalisme dan jiwa patriotik, melalui berbagai peran dalam bidang-bidang pembangunan. “Jiwa nasionalisme harus terus dibangkitkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Seperti membangun semangat gotong royong di lingkungan kita masing-masing, agar kebersamaan terus terjaga. Apalagi perkembangan era globalisasi dan modernisasi berpotensi mengikis nilai-nilai dan semangat juang, seperti yang dimiliki para pahlawan bangsa,” katanya.
Selain itu, Ria Norsan mengatakan, NKRI tidak bisa terbentuk tanpa perjuangan para pejuang, pendiri bangsa dan pahlawan yang telah mengorbankan jiwa, raga, pikiran serta hartanya. Bahkan sejarah bangsa dan negara Indonesia mencatat, perjuangan untuk merebut kemerdekaan dan mendirikan NKRI membutuhkan ikatan persatuan dan kesatuan yang kuat.
Norsan menegaskan, Hari Pahlawan 2015 mengusung tema ‘Pahlawan Adalah Jiwa Ragaku,’ dimana pahlawan diharapkan sebagai ukuran nilai, baik sebagai panutan maupun figur idola pencarian jati diri masyarakat. Tema ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi generasi penerus, semangat juang dan semangat kebangsaan para pahlawan akan selalu terpatri di dada setiap insan Indonesia, dan menjadi kebanggaan atau idola sepanjang masa.
Sikap kepahlawanan, papar Bupati, menjadi komitmen para pejuang pendiri bangsa untuk mempersatukan bangsa sehingga melahirkan sikap kepahlawanan, kesetiakawanan sosial serta menguatkan memori kolektif bangsa saat itu. “Seluruh masyarakat harus memaknai semua itu bukan hanya sekadar ungkapan saja, tetapi harus dijadikan sebagai kekuatan moral yang dapat diterapkan di semua aspek kehidupan berbangsa dan bernegara, untuk Indonesia pada masa kini dan mendatang,” pungkasnya.
Reporter: Ari Sandy
Redaktur: Yuni Kurniyanto