Insiden Puskesmas Kosong, Warga Rasau Jaya Kecewa

Ilustrasi.NET

eQuator.co.id – Kubu Raya. Insiden kosongnya pelayanan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya (KKR) terus dikeluhkan masyarakat. Publik mempertanyakan mengapa Puskesmas 24 jam itu bisa tak berpenghuni di sore hari.

Pelayanan 24 jam seharusnya tidak boleh lalai. Apalagi menyangkut kepentingan kemashalatan. Meski hujan dan badai, pelayanan wajib tetap prima dan siap siaga. Sesuai perintah Undang-undang negara ini.

Imam Ikhlas (29) belum bisa melupakan kejadian yang dialaminya, Jumat (1/9) sekitar pukul 16.30. Dalam kondisi darurat, ia harus membawa ibu kandungnya yang sakit plus surat rujukan dari Puskesmas setempat. Kala itu, ibu kandung Imam dalam kondisi lemah. Sehingga perlu perawatan segera.

Baca Juga: Pelayanan Puskesmas Rasau 24 Jam, Tapi Kosong, Warganet Mengutuk Keras

Imam akhirnya bermusyawarah dengan keluarga. Hasilnya, mereka sepakat membawa sang ibu berobat ke rumah sakit (Rumkit) Tingkat II Kartika Husada. Oleh karena jarak kediaman dengan Rumkit jauh. Ia berpikir untuk sekali jalan.

Imam putuskan mendatangi Puskesmas Rasau Jaya untuk meminta surat rujukan. Baru dilanjutkan membawa sang ibu ke Kartika Husada. Pikiran Imam ternyata berbeda dengan realita. Puskesmas Rasau Jaya kosong. Tak satu petugas yang bisa ditemui. Padahal masih sore.

“Saya kecewa dengan pelayanan Puskesmas Rasau Jaya. Kenapa bisa kosong. Kalau kosong begitu, solusi untuk masyarakat seperti apa,” ucap Imam kepada Rakyat Kalbar, Rabu (6/9).

Imam mengatakan, memang betul jika dalam kondisi benar-benar darurat, pasien bisa langsung dibawa ke rumah sakit. Surat rujukan dari Puskesmas pun bisa belakangan. Tapi karena jarak antara kediaman dan Rumkit cukup jauh, Imam ingin sekali jalan saja.

“Daripada rujukan belakangan, baiknya kami singgah ke Puskesmas untuk minta rujukan dulu. Jadi bisa sekalian lewat. Tapi faktanya, Puskesmas itu kosong. Itu kan membuat pihak keluarga bolak balik,” sesalnya.

Imam menegaskan, bukan bermaksud untuk merusak nama Puskesmas Rasau Jaya. Tapi dengan adanya kritikan, diharapkan dapat menyadarkan manajemen Puskesmas. “Kita tentu berharap Puskesmas perbaiki pelayanan. Dengan acara apa atau merombak kinerja yang ada,” kritiknya.

Imam mengaku jarang ke Puskesmas Rasau Jaya. Oleh sebab itu, ia tidak mengetahui, apakah Puskesmas 24 jam itu sering kosong atau tidak. Namun, ia kerap mendengar warga yang mengeluhkan pelayanan di Puskesmas tersebut. Satu diantaranya adalah Anggota DPRD Kubu Raya. Artinya, kata Imam, keluhan ini bukan baru sekali.

“Kalau keluhan banyak. Buktinya, Puskesmas Rasau Jaya sudah sering dikritisi. Juga sudah ada komplen dari masyarakat,” tegasnya.

Sepanjang ini, Imam belum membuat laporan tertulis untuk disampaikan ke Dinas Kesehatan KKR. “Karena ibu belum sembuh seutuhnya,” ucapnya.

Imam khawatir, jika membuat laporan ke Dinas, sewaktu-waktu jika perlu cek ke Puskesmas atau minta rujukan bakal dipersulit. “Saran dari Dinas memang disuruh buat laporan tertulis. Cuma ibu saya masih rawat jalan. Kami takut dipersulit. Tapi kalau sampai itu terjadi, tentu kami akan mempermasalahkan,” tuturnya.

Sedianya, kosongnya Puskesmas ini direkam dan diunggah Imam ke lamas medeia sosialnya. Sempat viral dan dikomentari netizen. Akhirnya dia didatangi pihak Dinkes Kubu Raya untuk menghapus video itu.

Laporan: Deska Irnansyafar

Editor: Ocsya Ade CP