Panen Raya di Danau Lindung Sunjung dan Empangau

Selaraskan Pelestarian Ikan dengan Peningkatan Perekonomian Nelayan

PANEN. Wakil Bupati Kapuas Hulu Antonius L. Ain Pamero panen ikan bersama masyarakat di Danau Lindung Sunjung, Desa Bunut Hilir, Kecamatan Bunut Hilir, Sabtu (5/8). ANDREAS

Menyusul Kalpataru 2017 yang dianugerahkan Presiden Joko Widodo kepada Kelompok Masyarakat Pengawas Danau Lindung Empangau sebagai penyelamat lingkungan, panen raya di sana jadi istimewa. Tak hanya Forkopimda Kapuas Hulu yang ikut panen, sejumlah anggota DPR pun hadir.

Andreas, Bunut Hilir

eQuator.co.id – Berdiri di atas speedboat, Bupati Kapuas Hulu, AM Nasir, bersama rombongan menangkap ikan menggunakan jermal (alat tangkap), di Danau Empangau dan Sunjung, Sabtu (5/8). Jenis ikan yang ditangkap kebanyakan ikan Entukan, seberat sekitar 3 ons perekornya.

Ia tidak sendiri, Wakil Bupati Kapuas Hulu Antonius L. Ain Pamero, Sekda Kapuas Hulu, dan jajaran OPD (Organisasi Perangkat Daerah) di lingkungan Pemkab setia menemani. Tampak pula jajaran Muspika Kecamatan Bunut Hilir dan seluruh Kades di wilayah tersebut.

Panen raya ikan konsumsi kali ini pun dihadiri pejabat pusat. Diantaranya Wakil Ketua Komisi V DPR, Lasarus, anggota Komisi XI DPR, Sukiman, anggota Komisi IV DPR, Ono Sorono, dan pejabat teras di Kementerian Kelautan dan Perikanan serta Kementerian Lingkungan Hidup. Mereka turut mengangkat jermal, memanen ikan di danau.

Dalam sambutannya, Bupati AM Nasir menyatakan, Kabupaten Kapuas Hulu kaya akan sungai dan danau yang dihuni beraneka ragam jenis ikan konsumsi dan hias. “Tercatat saat ini sekitar 200 sungai, dan 246 danau,” tuturnya di Danau Lindung Sunjung Desa Bunut Hilir, Sabtu (5/8).

Danau lindung Sunjung terletak di Desa Bunut Hilir, sementara danau lindung Empangau di Desa Empangau. Danau Empangau seluas sekitar 124 hektar dengan kedalaman 3-21 meter. Danau tersebut memang habitat ikan Arwana, Toman, Jelawat, Ringau, Tengadak dan Baung.

Sedangkan luas Danau Sunjung yang dilindungi sepanjang sekitar 1,6 kilometer, lebar 250 meter. Total luas danau tersebut 20 kilometer x 250 meter. Target panen raya di Danau Sunjung adalah ikan Entukan.

Dikatakan Bupati, sekitar tiga puluh tahun lalu, jumlah ikan di Danau Sunjung melimpah ruah, saat ini mulai berkurang. Maka, ia memuji tindakan masyarakat setempat yang berinisiatif menetapkan status Danau Sunjung menjadi danau lindung. Demi menjaga kelestarian ekosistem ikan.

“Dulunya Kapuas Hulu ini penghasil ikan air tawar terbesar,” terang Nasir.

Selama ini, lanjut dia, pihaknya selalu berupaya mendatangkan bantuan dari pemerintah pusat untuk membangun Kapuas Hulu. Dengan melakukan koordinasi dan komunikasi ke berbagai pihak ini, fokus Pemkab adalah pelestarian habitat di danau dan sungai.

Dengan datangnya pejabat pusat ke danau lindung di Kecamatan Bunut Hilir ini, ia berharap mereka dapat memberikan bantuan yang dibutuhkan para nelayan. Sehingga upaya pelestarian ikan yang selaras dengan peningkatan perekonomian masyarakat nelayan perairan danau bisa terwujud.

“Lasarus dan Sukiman (Anggota DPR RI) sudah menyanggupi untuk membantu kita, jadi saya minta bantuan yang diberikan mereka nanti dikembangkan, agar mampu mensejahterakan masyarakat,” pesan Nasir.

Wakil Ketua Komisi V DPR, Lasarus, menyatkan kedatangannya dalam kunjungan kerja pada panen raya ikan tersebut untuk membantu masyarakat. Agar pemerintah bisa lebih banyak berperan dalam mensejahterakan para nelayan dengan cara meningkatkan produksi ikan di danau lindung.

“Ikan yang dikembangkan di danau ini kalau bisa ikan yang memiliki nilai ekonomis tinggi seperti ikan hias jenis Arwana, yang kita butuhkan saat ini balai benih ikan (restocking ikan),” ungkap Legislator dari Dapil Kalbar itu.

Ia menegaskan, hasil kunjungan kerja pihaknya tersebut akan ditindaklanjuti oleh seluruh kementerian terkait. “Kami juga minta masyarakat tetap kompak menjaga kelestarian Danau lindung Sunjung ini, sebagai wakil rakyat kami akan selalu memperjuangkan aspirasi masyarakat,” janji Lasarus.

Sementara itu, Wakil Bupati Kapuas Hulu, Antonius L. Ain Pamero, menerangkan pihaknya telah membuat program khusus untuk membantu para nelayan. Masyarakat pencari ikan ini diminta berkoordinasi ke Pemkab Kapuas Hulu melalui Dinas Perikanan, terkait apa saja yang dibutuhkan.

“Dapat dilakukan melalui tingkat desa, kecamatan sampai ke kabupaten,” ujarnya.

Ia menambahkan, kondisi anggaran yang dikelola Pemkab Kapuas Hulu sangat lah terbatas, sedangkan usulan pembangunan dari masyarakat banyak. Sehingga, dalam memberikan bantuan, Pemkab terlebih dahulu melihat potensi dan skala prioritas.

“Bantuan yang diberikan kepada para petani dan nelayan harus tepat sasaran. Efisien, namun memberikan manfaat yang banyak,” tegas Antonius Pamero.

Saat ini, Pemkab telah berupaya untuk mengusahakan dana dari provinsi dan pemerintah pusat. Pengurus danau harus membuat program dalam upaya meningkatkan produktifitas ikan.

“Nantinya program tersebut diusulkan kepada pemerintah baik kabupaten, provinsi maupun pusat,” tandasnya.

Di tempat yang sama, Ketua Panitia Danau Lindung Sunjung, Abang Samson, menjelaskan jumlah ikan yang telah dipanen mencapai 6 ton. Didominasi ikan Entukan.

“Danau ini sangat banyak memiliki potensi ikan, makanya kami berinisiatif melindung danau ini sebelum ikannya habis,” singkatnya. (*)

Editor: Mohamad iQbaL