Anggota Polisi Terluka Dua Tersangka Ditembak

Kiriman 10 Kg Sabu via Ekspedisi PT MEX

ilustrasi.net

eQuator.co.idPontianak-RK. Banyak kisah dibalik usaha jajaran Direktorat Reserse Narkoba (Dit Resnarkoba) Polda Kalbar menggagalan penyelundupan narkoba jenis sabu yang akan dikirim menggunakan jasa pengiriman barang PT MEX Barlian Dirgantara, Kamis (2/3) siang.

Selain anggota Dit Resnarkoba menjadi korban, ternyata jumlah sabu yang akan diterbangkan itu tidak hanya seberat 6 Kg. Melainkan mencapai lebih dari 10 Kg. Kualitasnya pun terbaik. Wajar saja kedua pemuda berinisial J (berita sebelumnya Y) dan W yang diduga sebagai sindikat Narkoba
jaringan internasional itu dilumpuhkan dengan cara ditembak.

“Anggota kita, Briptu Dadang menjadi korban dalam penangkapan itu. Dia luka-luka akibat pukulan kayu dan lecet yang cukup banyak, karena terseret saat berkelahi dalam upaya mencegah kaburnya kedua pelaku yang kami curigai jaringan internasional,” kata Direktur Reserse Narkoba Polda Kalbar Kombes Pol Purnama Barus melalui Wadir Reserse
Narkoba AKBP Sigit Dedy Purwadi, Jumat (3/3) petang.

Sigit menceritakan, pengungkapan ini berawal dari informasi bahwa adanya upaya pengiriman sabu yang diduga asal Malaysia ke salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Jakarta Pusat, transit Pontianak, Rabu (1/3) sekitar pukul 16.30. Setelah ditelusuri, diketahui seorang warga Kota Pontianak berinisial J akan mengirim barang sebanyak dua koli melalui

PT MEX. Masing-masing koli seberat 10 kilogram dan 4 kilogram. Kepada petugas PT MEX, J mengaku bahwa barang yang dikirim adalah sparepart kendaraan. Mungkin tersangka J mengetahui bahwa pergerakannya sudah tercium polisi, maka pukul 19.00, dia menyuruh rekannya W kembali mendatangi kembali PT MEX dengan tujuan membatalkan pengiriman dua koli barang tersebut. Namun, petugas bagian penerimaan barang sudah pulang. Pun, orang lain tidak bisa membatalkan pengiriman selain orang yang sesuai pada data
pengiriman pada slip resi. Pihak PT MEX lantas menyarankan kepada W, agar pengirim yang sesuai pada slip resi untuk kembali besok harinya, jika masih ingin membatalkan pengiriman barang.

Nah, Kamis (2/3) pukul 09.30, J dan W mendatangi PT MEX. Keduanya membawa bukti resi pengiriman untuk membatalkan pengiriman tertanggal 1 Maret 2017 pukul 16.30 tersebut. PT MEX pun mengembalikan barang dimaksud. Pada saat J dan W hendak meninggalkan PT MEX, beberapa anggota Dit Resnarkoba berpakaian preman yang memang sudah mengintai, langsung meringkus keduanya dan menyita barang kirimannya.

“Karena mereka melawan dan mau kabur, terpaksa dilumpuhkan. J yang paling parah. Dia ditembak pada bagian pinggang kanannya. Karena dia melakukan perlawanan dan melukai anggota kita. Sementara W ditembak pada paha kirinya,” jelas Mantan Kapolres Mempawah itu.

Usai ditembak, keduanya dibawa ke RS Bhayangkara Anton Soedjarwo Polda Kalbar untuk diberi pertolongan medis. Dua paket barang yang tadi diamankan kemudian dibongkar. Hasilnya mengejutkan.

“Di dalam paketan yang sebelumnya mereka akui adalah sparepart, ternyata terdapat lebih dari 10 Kg sabu. Setelah diuji keasliannya, sabu ini kualitas bagus,” terang Sigit.

Saat penangkapan di depan Kantor PT MEX di Jalan Merdeka Barat, Pontianak Kota itu pun, lanjut Sigit, ternyata ada dua orang lagi di sekitar lokasi. Karena mengetahui adanya penangkapan, mereka berhasil kabur.

“Dua tersangka yang ditembak itu, satunya sudah kita periksa secara intensif. Sementara satunya lagi, masih belum bisa diperiksa, karena masih dalam masa perawatan medis,” terangnya.

Saat ini, kata Sigit, dengan petunjuk-petunjuk awal yang sudah terkumpul, tim yang dipimpin Kasubdit I Dit Resnarkoba terus memburu keterlibatan tersangka lainnya. Baik si pemilik barang maupun si penerima.

“Kita menduga mereka ini sindikat narkoba jaringan internasional yang mendistribusikan narkoba asal luar negeri ke daerah lain luar Kalbar,” ungkap Sigit.

 

Laporan: Ocsya Ade CP

Editor: Hamka Saptono