eQuator.co.id – MAKASSAR. Membeli pangan bersubsidi kini pakai kartu. Masyarakat kurang mampu membayar secara nontunai, di agen-agen penyalur yang ditunjuk pemerintah. Peluncuran bantuan pangan nontunai secara nasional, serentak dilakukan, 23 Februari kemarin. Di Makassar, peluncurannya dipusatkan di Monumen Korban 40.000 jiwa.
Bantuan sosial nontunai itu berkoordinasi dengan Bank Indonesia , Kementerian Sosial dan lembaga terkait dan didukung oleh Himpunan Bank Negara (Himbara).
Sistemnya dengan Layanan Keuangan Digital (LKD) yang menggunakan agen bank atau dikenal dengan Kartu Keluarga Sejahtera yang diterbitkan oleh Himbara selaku instrumen penyaluran.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulsel, Wiwiek Sisto Widayat, menyatakan, BI akan melakukan monitoring ke agen-agen penyalur agar distribusi bisa tersalurkan dengan cepat dan masyarakat tidak mengalami hambatan saat ingin melakukan transaksi.
Wakil Wali Kota Makassar, Syamsu Rizal menambahkan, melalui sistem Lembaga Keuangan Digital (LKD) ini akan membuat ongkos dan waktu warga tidak terkuras lagi. Sebab sudah ada agen yang ditempatkan di tiap kecamatan yang melayani.
Syamsu berharap lewat penyaluran non tunai dengan sistem LKD ini akan mengurangi penerima bantuan yang selama ini tidak berhak.
Ia menilai, penyaluran memakai agen ini memungkinkan warga bisa saling berinteraksi dan bahkan bisa sampai melakukan kerja sama bisnis.
”Misalnya mau jualan kue, kan bisa dititip di agen itu,” ucapnya. Barang untuk kegiatan bantuan sosial, kata Deng Ical, berupa beras 10 kg dan gula 2 kg. Jumlah penerima secara keseluruhan di Kota Makassar adalah 39.795 orang dan yang menerima untuk tahap pertama hari ini (23 Februari) adalah sebanyak 7.267 orang. Pemerintah menyiapkan 242 agen di 14 kecamatan. (jpg)