Robert Nusanto Tutup Usia

Robert Nusanto

eQuator.co.id – Pontianak-RK. Meski sudah dirawat secara intensif pasca kecelakaan tunggal, namun Tuhan berkehendak lain. Asisten III Sekretaris Daerah Provinsi Kalbar, Robert Nusanto mengembuskan nafas terakhir pukul 15.15 di Rumah Sakit Umum Santo Antonius Pontianak, Jumat (30/12).

Orang kepercayaan Gubernur Drs. Cornelis, MH itu meninggal dunia setelah dirawat selama sembilan hari di ruang Intensive Cardiology Care Unit (ICCU) RS Umum St Antonius. Tak ada yang menyangka Robert pergi secepat itu.

“Ada pendarahan di saluran pernapasan. Menurut dokter, itu yang menyebabkan Pak Robert meninggal dunia,” kata Numsuan Madsun, Kepala Biro Humas Pemerintah Provinsi Kalbar dihubungi Rakyat Kalbar, tadi malam.

Robert disemayamkan di Rumah Duka Santo Michael Pontianak, Jalan KH Wahid Hasyim 249, Kelurahan Mariana, Pontianak Barat. “Beliau tidak dibawa ke rumah pribadi, tapi disemayamkan di Rumah Duka Santo Michael,” kata Numsuan.

Hingga tadi malam, sebagaimana dituturkan Numsuan, keluarga, rekan kerja dan kolega silih berganti melayat Robert. “Teman satu kantor bahkan yang sudah pensiun ada datang ke rumah duka. Sampai pukul 20.00 malam ini (kemarin) mereka terus berdatangan,” terangnya.

Robert akan dimakamkan di Yayasan Halim, Jalan Adisucipto. Sebelum wafat, Robert sempat menyampaikan wasiat terakhir. “Jenazah akan dikremasi pada 1 Januari 2017,” jelasnya.

Robert mengalami kecelakaan tunggal di Balai Karangan, Kabupaten Sanggau usai menghadiri peresmian Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong pada 21 Desember 2016. Peresmian itu dihadiri Presiden Ir. H. Joko Widodo (Jokowi).

“Kecelakaan itu terjadi waktu siang dan pas hujan. Jalan di Balai Karangan terbilang menikung serta menurun, sehingga menyebabkan mobil selip dan akhirnya terbalik,” kisah Numsuan.

Robert sempat dilarikan ke Rumah Sakit Pratama di Balai Karangan. “Di sana dokter memperkirakan leher Pak Robert patah. Beliau sempat diberikan alat penyangga leher sebelum dirujuk ke RS St Antonius,” ujarnya.

Oleh dokter, Robert disarankan melakukan operasi. Di RS Antonius, leher mantan Kepala Perbatasan Pemprov Kalbar itu di Computerized Axial Tomography (CT) Scan. “Ternyata tulangnya bergeser,” terangnya.

Sosok Robert

Di mata rekan kerja, Robert adalah sosok yang aktif dan tidak pernah menolak pekerjaan. Bahkan, mantan Kepala Bappeda Kalbar itu tidak pernah mengeluh ketika menjalankan tugasnya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).

“Gayanya memang terlihat acuh tidak acuh. Tapi sebetulnya beliau penuh perhatian. Jarang marah dan orangnya sangat baik. Kebetulan saya bekerja di bawah beliau,” kata Numsuan.

Robert yang lahir di Ngabang, Kabupaten Landak pada 14 Oktober 1957 silam itu ternyata juga ringan tangan. “Setiap ada kesempatan pasti selalu bersedia membantu. Beliau juga senang memberi arahan yang sederhana tapi ngena,” ulasnya.

Robert merupakan alumni APN angkatan ke 15. Rekan satu angkatannya di antaranya, Sekda Mempawah dan mantan Sekda Landak.

Gubernur Cornelis, Wakil Gubernur Christiandy dan Sekda M Zeet telah menyampaikan turut berduka kepada keluarga Robert.

 

Laporan: Deska Irnansyafara

Editor: Hamka Saptono