eQuator.co.id –Pidie Jaya-RK. Tim SAR Gabungan terus mengevakuasi dan mengidentifikasi jumlah korban akibat gempa yang menggoncang Aceh, Rabu (7/12), sekitar pukul 05.03 WIB. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) belakangan mencatat jumlah korban tewas mencapai 102 orang.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, 102 korban meninggal ini tersebar di Kabupaten Pidie Jaya ada 99 orang, Biereun 2 orang meninggal dunia, dan Pidie 1 orang.
“Update terakhir kita (BNPB) 102 total sementara meninggal dunia,” ujar Sutopo di Kantor BNPB, Jalan Raya Pramuka, Jakarta, Kamis (8/12).
Pria kelahiran Boyolali, Jawa Tengah itu menambahkan, dari total sementara 102 korbang yang meninggal dunia, sebanyak 85 orang telah teridentifikasi.
“Teridentifikasi ada 85 orang, itu yang kida dapatkan,” katanya. Menurut dia, tim pencari menggunakan perangkat mendeteksi sinyal ponsel dalam radius 100 meter masih menjelajahi reruntuhan.
Lebih dari 750 orang terluka. Mereka yang tewas termasuk anak-anak dan orang tua. Mohammad Jafar (60) mengatakan putri dan cucunya meninggal dalam gempa. Dia ikhlas dan menganggapnya sebagai kehendak Tuhan.
Saat peristiwa terjadi, dia bersiap-siap untuk sholat Subuh. Jafar mengatakan dia dan istrinya berhasil keluar melalui puing-puing. Seorang pria lain mengatakan ia menemukan putrinya 9 tahun hidup di bawah dinding yang rusak di rumah tetangganya.
Ribuan orang kehilangan tempat tinggal atau takut untuk kembali ke rumah mereka. Warga trauma dengan memori menakutkan pada 26 Desember 2004, dimana gempa yang melanda Sumatera. Besarnya 9.1 SR dan memicu tsunami yang menewaskan lebih dari 100.000 orang Aceh.
BERIKUT INFORMASI DARI BNPB
- Kabupaten Pidie Jaya
Korban:
– 99 orang meninggal dunia
– 128 orang luka baka
– 489 orang luka ringan
– 2,154 jiwa mengungsi yang tersebar di sebelas titik di dua kecamatan (Kecamatan Meurah dan Kecamatan Meureudu)
– 280 orang di rawat di empat rumah sakit (RS Sigli, RS Bireun, RS Banda Aceh, dan RS Pidie Jaya). - Kabupaten Bireun
Korban:
– Dua orang meninggal dinia
– Delapan orang luka berat
– 127 orang luka ringan
– 240 KK atau 1.113 jiwa mengungsi - Kabupaten Pidie
– Satu orang meninggal dunia
– Satu orang hilang.
AKTIFKAN POSKO BENCANA
Sementara itu, Presiden Joko Widodo memerintahkan segera beri bantuan bagi korban gempa Pidie Jaya dan pendampingan kepada pemerintah daerah mulai fase darurat sampai rekontruksi. Penegasan Presiden itu dikatakan staf khusus Presiden RI, Teten Masduki, saat konferensi Pers, Kamis (8/12). Dikatakan juga sudah mengaktifkan posko bencana di halaman kantor bupati dipimpin oleh Wabup Pidie Jaya.
Menurut Teten lagi, untuk penanganan para korban gempa yang menderita luka-luka sudah mendapat penanganan cukup baik, di RSUD dr Fauziah Bireuen, RSU Pidie Jaya, RSU Sigli dan Banda Aceh juga rumah sakit lapangan.
Pencarian bagi korban yang belum ditemukan terus dilanjutkan. Dalam fase tanggap darurat melakukan identifikasi kerusakan fasilitas umum seperti sekolah, pesantren jalan, jembatan, rumah ibadah, perairan dan rumah warga hancur.
“Bagi keluarga korban meninggal dunia dalam bencana alam gempa bumi itu, diberikan santunan Rp15 juta dan untuk korban luka-luka sebesar Rp5 juta dari menteri sosial,” tutur Teten.
Presiden Jokowi sendiri tiba di Bandara Lanud Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar sekitar pukul 17.36 menggunakan pesawat kepresidenan R1, kemarin. Di bandara ia disambut langsung disambut oleh Plt Gubernur Aceh Mayjen Purnawirawan Soedarmo, Pandam IM Mayjen TNI Tatang Sulaiman, Kapolda Aceh Irjen Pol Rio S Djambak.
Dari bandara, presiden langsung memimpin rapat koordinasi penangananan bencana Pidie Jaya. Rapat berlangsung di Hermes Hotel, tempat presiden menginap. Usai rehat sejenak, presiden mengawali kunjungannya ke Aceh dengan membesuk para korban gempa yang dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA).
Di rumah sakit milik pemerintah Aceh itu, hingga kemarin pagi, tercatat 19 pasien yang mengalami luka serius. Sorenya, jumlah korban menjadi 23 orang yang masuk RSUZA dan delapan sudah ditangani operasi.
Pada para pasien, presiden juga memberikan santunan langsung. “Penanganan pasien telah dilakukan secara maksimal,” kata Presiden Joko Widodo.
Selain perawatan intensif, sebagian korban gempa juga telah dilakukan operasi. Ditemui di rumah sakit, presiden menyebutkan proses evakuasi korban di lokasi kejadian juga segera berakhir.
“Proses evakuasi telah selesai 99 persen. Besok (hari ini) saya akan berkunjung langsung untuk melihat apa yang kurang dalam proses tanggap darurat wilayah gempa,” sebutnya.
Tak hanya Mabes TNI dan Polri yang menurunkan anggotanya membantu evakuasi korban gempa, Front Pembela Islam (FPI) juga mengirimkan laskar ke Kabupaten Pidie Jaya, Aceh. Berkoordinasi dengan FPI Sumut dan Aceh, FPI bersiap membangun Posko-Posko bantuan kemanusiaan.
“Mohon doa, saat ini Tim Relawan FPI Aceh & Sumut sdg koordinasi utk buka Posko Kemanusiaan Gempa Aceh. Kabar akan kami update, Insha Allah,” cuit Twitter resmi @DPP_FPI, Rabu (7/12).
Pengumuman ini langsung mendapat reaksi positif dari para followers. Hingga berita hari ini diturunkan, cuitan tersebut sudah di-retweet sebanyak 1.041 dan 764 kali disukai. Semua followers mendukung FPI untuk berangkat membantu para korban. Sebelumnya, FPI juga telah menurunkan laskar untuk membantu korban banjir bandang yang berada di Kabupaten Garut Jawa Barat.
Di sisi lain, berbagai media asing ikut mengulas gempa dahsyat yang mengguncang bumi serambi Mekah, Aceh. Rasa simpati dan duka yang mendalam dibahas dalam sejumlah laman media asing. Berbagai organisasi kemanusiaan asing terjun ke Aceh untuk menggelontorkan bantuan seperti persediaan makanan darurat. Gempa 6,4 SR itu telah menyebabkan lebih dari 100 orang meninggal.
Layanan Pusat Geologi Amerika Serikat seperti dilansir ABC mengatakan gempa itu berpusat sekitar 19 kilometer (12 mil) tenggara dari Sigli, sebuah kota dekat ujung utara Sumatera, pada kedalaman 17 kilometer (11 mil). Gempa tersebut tidak menimbulkan tsunami. Gempa susulan juga terjadi. (Jawa Pos/Rakyat Aceh/JPNN/JPG)