eQuator.co.id – Siapa lebih hebat, Pele atau Maradona? Lionel Messi atau Neymar ? Bertanya soal siapa pemain terhebat di dunia pasti selalu melibatkan sosok-sosok pemain dari Brasil maupun Argentina. Tak heran bentrok kedua negara yang jadi kutub sepak bola Amerika Latin tersebut selalu menyita perhatian dunia.
Untuk edisi superclasico ke-99 kali ini, gengsi kedua tim sangat dipertaruhkan. Pada matchday ke-11 kualifikasi Piala Dunia 2018 Rusia zona Conmebol, Brasil berada di atas angin ketimbang Argentina. Brasil buat sementara duduk di posisi satu klasemen. Sementara Argentina posisi enam.
Pagi besok (11/11) di Stadion Mineirao, tim Samba akan menjamu Argentina. Pada perjumpaan pertama di ajang kualifikasi Piala Dunia 2018 Rusia 14 November lalu kedua negara bermain imbang 1-1.
Nah, baik tuan rumah maupun tim tamu sama-sama membawa kabar baik menjelang superclasico ini. Brasil sejak ditangani Adenor Leonardo Bacchi atau Tite Juni lalu selalu menang dalam empat laga di kualifikasi Piala Dunia 2018 ini.
Sedang Albiceleste, julukan Argentina, bakal kembali diperkuat sang kapten Lionel Messi. Tanpa Messi di tiga laga, Argentina hanya sanggup dua kali imbang dan sekali kalah.
Kembalinya Messi ini sudah diantisipasi oleh para penggawa Brasil. Siapapun tahu kalau La Pulga, julukan Messi, adalah roh permainan juara dunia dua kali tersebut.
Gelandang Brasil Renato Augusto seperti diberitakan USA Today kemarin (9/11) seandainya dipercaya tampil oleh Tite tidak akan memberikan ruang buat Messi dkk berkreasi.
“Kami harus memangkas ruang antarpemain Argentina dan tidak hanya berfokus kepada Messi. Namun setiap Messi mengontrol bola, tutup setiap sudut yang memungkinkan buatnya mengumpan,” kata Renato.
Pemain 28 tahun itu mendapat bocoran dari rekan setim Messi di Barcelona yang juga bintang Brasil, pemain Brasil wajib meminimalkan setiap kesempatan Messi. Baik menembak maupun mengumpan.
Di sisi lain, arsitek Brasil Tite kepada Sport English tanpa ragu menyebutkan Messi adalah pemain favortinya. Pria 55 tahun itu tanpa ragu mengatakan kualitas Messi di atas Neymar maupun Cristiano Ronaldo.
“Justru menjadi tantangan tersendiri bagi kami buat menyetop pemain terbaik dunia saat ini ketika Brasil lawan Argentina terjadi,” tutur mantan pelatih Corinthians tersebut.
Tite seperti ditulis World Soccer matang dalam menggunakan skema 4-1-4-1. Dalam empat laga yang sudah dilakoninya bersama Brasil, empat tim sudah jadi korbannya. Dimulai Ekuador (2/9), Kolombia (7/9), Bolivia (7/10), dan Venezuela (10/10) sudah jadi korban Tite.
Sementara itu, pelatih Argentina Edgardo Bauza tak menutup kegembiraanya tentang kembalinya Messi ke dalam skuadnya. Seperti diberitakan situs resmi FIFA, Bauza akan menurunkan duet Messi dan Gonzalo Higuain sebagai pendobrak di lini depan.
Bauza memang sangat butuh kemenangan untuk mendongrak posisi timnya. Argentina yang berada di posisi keenam berselisih lima angka dengan Brasil yang duduk di posisi pertama (21-16).
“Kami harus bermain lebih solid dan terorganisasi ketika bertemu Brasil. Seandainya kami masih bermain seperti ketika kami dikalahkan Paraguay 0-1 bulan lalu, maka habislah kami,” tutur pria berusia 58 tahun tersebut. (dra)