eQuator – Ngabang-RK. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten Landak menggelar sosialisasi pengurangan risiko bencana, di aula Dikbud kabupaten Landak. Selasa (3/11). Sosialisasi sekaligus diskusi ini untuk mencari penyebab dan bagaimana mengurangi bencana. Khsus di Landak, bencan yang kerap terjadi adalah banjir dan putting beliung.
“Untuk menghindari banjir, masyarakat masih bisa untuk menguranginya. Misalnya jangan lagi membuat rumah di daerah yang mudah terendam air. Tapi kalau angin puting beliung, siapapun tidak bisa,” ujar Rosiadi, Kabid Pencegahan dan Kesiap-siagaan BPBD kabupaten Landak.
Menurutnya, sosialisasi ini untuk mencari apa yang menjadi rencana ke depan untuk menguragi bencana. “Jadi setiap daerah kecamatan bisa di bentuk tim siaga bencana. Karena selama ini kalau sudah terjadi bencana, kelamaan menunggu tim dari BPBD dari kabupaten, datang di wilayah yang jauh dari Ngabang,” kata Rosiadi.
Ia mengakui, bencana memang tak bisa dicegah, karena tak tahu kapan datangnya. “Tapi, kita hanya bisa untuk mengurangi untuk terkena bencana banjir. Kalau bencana angin puting beliung memang tidak bisa,” tutur Rosiadi.
Sementara Sabinus, kasi sosial kecamatan Sengah Temila mangatakan, sekarang alam sudah banyak berubah. “Yang dulu jarang banjir, sekarang sudah langganan banjir, dan dulu alamnya baik sekarang sudah banyak yang rusak. Seperti sungai dulu airnya lancar dan dalam sekarang sudah dangkal dan sumbat. Kalau ada normalisasi sungai ini juga sudah mengurangi bencana banjir,” katanya.
Menurut Sabinus, masih banyak masyarakat yang tinggal di daerah pingir sungai, tidak mau pindah ke tempat lain. Mereka selalu mengatakan masih enak tinggal di situ. “Tapi sebenarnya kita sudah mengingatkan untuk pindah agar tidak mengalami bencana banjir. Hal-hal yang seperti inilah yang di sosilisasikan ke masyarakat,” pungkas Sabinus.
Sementara camat Menyuke Thomas Aquinas mengutarakan, terjadi bencana bukan hanya banjir dan angin puting beliung, tapi kebakaran juga sangat penting. “Saya minta di setiap kecamatan dibantu mesin pemadam kebakaran. Jadi kalau terjadi kebakaran mereka dululah yang memadamkannya,” ujarnya.
Reporter: Antonius
Editor: Kiram Akbar