eQuator.co.id – Pontianak-RK. Dor…! Suara letusan pistol bersahutan. Tak lama hidung dan mata terasa perih. Banyak yang berlarian mencari air untuk menetralkan efek gas air mata.
Kapolda Irjen Pol Musyafak dan Wakapolda Brigjen Pol Joko Irianto menghadiri acara simulasi penanganan konflik sosial dan pengendalian massa. Simulasi dilaksanakan Ditrektorat Shabara Polda Kalbar di Lapangan Jananuraga Mapolda, Jumat (16/9) pagi.
Kegiatan dimulai dari parade bikers polisi wanita. Kemudian simulasi memasuki skenario proses penanganan korban kecelakaan lalu-lintas yang jatuh ke jurang. Para petugas melakukan penanganan dengan satu unit mobil Search and Rescue (SAR) milik Ditshabara Polda Kalbar.
Mobil SAR itu memiliki unit hidrolik dan cukup canggih. Peratalan SAR tampak memenuhi rak-rak dalam mobil. Mulai dari tandu, perlengkapan pertolongan pertama dan sejumlah alat lainnya.
Scenario berikutnya, penanganan demo. Satuan Pengendalian Massa (Dalmas) Shabara Polda Kalbar terlihat berbaris. Mereka mengamankan situasi demo, dari suasana tenang hingga bertindak anarkis. Terlihat juga massa membawa barang-barang yang mencurigakan.
Dalam situasi yang semakin memanas, satuan hewan (K9) pun diturunkan. Dua ekor anjing berbulu cokelat jenis golden retriever dan ducth sheppier dengan kemampuan lacak umum dan special, melacak bahan peledak.
Usai simulasi, Kapolda Irjen Pol Musyafak memberikan beberapa catatan dan pengarahan. Khususnya mengenai proses latihan yang dilakukan Satuan Shabara. “Perlu lebih sigap dan cepat ya geraknya,” kata Musyafak.
“Ke depan, tolong perhatikan skenario latihan. Buatlah semakin mendekati keadaan sesungguhnya,” kata Musyafak.
Kapolda Musyafak mengatakan, simulasi ini sangat penting. Apalagi Kalbar akan menggelar Pilkada di Kota Singkawang dan Kabupaten Landak. “Nanti kita akan kirim masing-masing satuan tugas untuk mengantisipasi situasi Pilkada ini. Selain itu kita perlu meningkatkan profesionalisme sebagai implikasi kenaikan kelas ke tipe A,” kata Musyafak.
Polda merencanakan simulasi akan dilakukan sesering mungkin. Sinergi antarunit dalam jajaran kepolisian menjadi sangat penting, terutama melakukan latihan gabungan. “Ke depan kita akan berlatih bersama dengan lebih baik,” ujar Musyafak. (evy)