eQuator.co.id – Setelah Tugu Khatulistiwa, Sungai Kapuas merupakan Icon terkenal Kota Pontianak. Sungai ini menjadi yang terpanjang di Indonesia mencapai 1.143 kilometer.
Achmad Mundzirin, Pontianak
Sungai Kapuas sendiri memiliki potensi objek wisata air sangat menarik. Sebelumnya hanya dilalui kapal-kapal maupun alat transportasi air untuk penyeberangan dari Kecamatan Pontianak Timur ke Pontianak Selatan. Namun kini, sungai Kapuas memiliki daya tarik tersendiri. Masyarakat setempat, khususnya pinggiran sungai Kapuas, tepatnya di Pontianak Timur dan Pontianak Selatan menciptakan objek wisata yang belum pernah ada sebelumnya. Mereka memberikan jasa penyewaan kano kepada masyarakat maupun wisatawan. Selain menjadi usaha baru, kegiatan mereka ini membangkitkan wisata air di Sungai Kapuas Kota Pontianak.
Aktivitas permainan kano yang muat untuk satu orang ini dimulai sejak 2015. Kebanyakan permainan ini diburu masyarakat di saat sore hari. Karena menjelang senja, para pemain menunggu view menarik dan indahnya sunset saat berada di sungai.
Mahasiswa Universitas Tanjungpura Pontianak Erdi Yanuari mengaku sangat senang bermain kano di Sungai Kapuas disaat Kota Pontianak minim objek wisata.
“Kita ketahui, hanya alun-alun, Tugu Khatustiwa, Keraton. Di tahun ini sungai kapuas benar-benar dimanfaatkan dalam permainan kano, ini suatu hal yang menarik, potensi wisata air dan harus terus di gali,” jelasnya saat ditemui hendak bermain kano, Kamis (15/9).
Namun ia sangat menyayangkan permainan kano ini kurang dipromosikan Pemerintah Kota Pontianak.
“Kan bisa diadakan festival setiap tahunnya, misalkan saja festival kano, namun tetap tidak menganggu aktivitas transportasi. Saya rasa semua itu bisa dipikirkan kedepannya,” pungkasnya.
Pria berusia 25 tahun ini menilai, sebenarnya masyarakat Kota Pontianak haus akan objek wisata. Beberapa lokasi yang ada menurutnya membosankan. Maka tak heran banyak warga Kota Pontianak berwisata ke daerah lain.
“Dengan adanya kano ini akan menjadi suatu hal yang baru. Saya sendiri selaku masyarakat, sangat senang. Karena sungai Kapuas adalah wisata alam yang ada di Kota ini,” lugas Erdi.
Sementara itu, Erika Nisa Pratiwi, warga Jalan Tanjung Raya I Pontianak Timur mengaku dalam seminggu ia sangat sering memainkan permainan kano di Sungai Kapuas. Tak sendiri, tentunya bersama kerabat dan teman-temannya.
“Murah, cukup lima ribu rupiah satu jam penyewaan kano, kita bisa dayung kiri kanan mengarungi sungai. Kita juga bisa bercanda tawa di sana. Sangat menyenangkan,” katanya.
Terlebih, permainan kano ini kerap dijadikan perempuan 24 tahun itu
Sebagai ajang berselfie.
“Banyak yang nanya lewat BBM, itu main di mana. Saya bilang sungai kapuas. Seolah mereka takjub dengan banyak kano di sungai,” ucapnya.
Erika lebih memilih titik penyewaan di Masjid Jami Pontianak. Selain memperoleh view masjid, dermaga shenghie, juga dapat sunset.
“Untuk lebih cantik lagi, kita bisa mendapatkan view jembatan kapuas di saat sunset, Pontianaknya kelihatan khas dari sungai Kapuas,” jelas wanita berparas cantik itu.
Di lain tempat, Aris juga mengaku senang bermain kano ini. Pria 32 tahun ini yang memboyong adiknya Zein berusia 25 tahun, lebih memilih menyewa kano di titik Banjar Serasan. Keduanya mengejar view jembatan Kapuas saat terbenamnya matahari.
“Ini wisata yang menarik untuk masyarakat Kota Pontianak, tidak perlu pantai atau gunung, di sungai kapuas ini sangat menghibur dengan permainan kano,” kata Aris.
Berbeda dengan Erika, di tempat penyewaan Zein harga sewa kano sudah naik Rp10 ribu per jamnya. Zein menilai wajar karena minat dan animo masyarakat meningkat untuk memainkan sampai kecil ini di sungai Kapuas.
“Awalnya Rp5 ribu, sekarang naik Rp10 ribu. Sudah ramai, jadi sungai Kapuas ini di sore hari sudah sangat cantik dihiasi sampan kecil berwarna warni dimainkan warga,” sebutnya. (*)