Hantam Karang, KM Sinar Usaha II Karam di Pemangkat

Kasatpolair: Tujuan Pangkal Pinang Bermuatan 25 Ton Pupuk

MIRING. Penampakan KM Sinar Usaha Jaya II yang karam di Kalang Bau, Muara Pemangkat, Sambas, Rabu (3/8). Kadispen Lantamal XII for Rakyat Kalbar

eQuator.co.id – Pemangkat-RK. KM Sinar Usaha Jaya II GT 398, berbobot 800 ton bermuatan 1.000 ton pupuk oganik bersubsidi Petroganik dari Pelabuhan Sintete tujuan Pangkal Pinang, karam di Kalang Bau, Muara Pemangkat, Rabu (3/8) sekitar pukul 15.30 WIB. Dioperasikan Pelayaran Samudra Usaha Line, Singkawang, yang dinahkodai Sulaiman Umar dengan 11 Anak Buah Kapal (ABK), diduga mengalami kebocoran.

Dikabarkan, kapal milik pengusaha Tetiono itu berbobot 800 ton tetapi dilaporkan mengangkut 25.000 zak pupuk milik Singka Sinye Agrotama Singkawang dengan tujuan Pangkal Balam, Pangkal Pinang. Kapolres Sambas AKBP Sunario melalui Kasat Polair Polres Sambas AKP Aam Kudussalam mengatakan, kapal bertolak dari Pelabuhan Sintete, Semparuk, Sabtu (30/7), sekitar pukul 10.45 WIB.

“Setelah berlayar 10 mil meninggalkan Pemangkat, tepatnya sekitar posisi lampu hijau, tiba-tiba mesin pendingin kapal rusak. Sehingga nahkoda memutuskan untuk lego jangkar dan mematikan mesin induk,” jelas Aam.
Empat hari melakukan perbaikan mesin, lanjut dia, Nahkoda Sulaiman memutuskan balik arah ke Muara Pemangkat. Dia lego jangkar sekitar 500 meter dari Pulau Kalang Bau, Rabu (3/8).

Namun, arus pasang laut kuat plus angin kencang membuat kapal terseret. Buritan kiri menghantam karang Kalang Bau. “Dibantu nelayan dan anggota Sat Polair, seluruh ABK dan nahkoda berhasil dievakuasi dengan selamat,” ujarnya.

Kapal saat ini masih di Kalang Bau dengan posisi lambung tenggelam. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Satpol Air berkoordinasi dengan instansi terkait dan melaporkan rangkaian kejadian. Lantamal XII juga mengerahkan personel Posmat Pemangkat yang menaiki speedboat Banaspati membantu proses evakuasi.

“Saat ini, kapal tenggelam masih berada di TKP Kalang Bau. Diprediksi kerugian sementara sekitar Rp3 miliar,” ungkap Aam.

Hanya saja, secara logika, kapal berbobot 800 ton hanya mampu mengangkut muatan pupuk 20.000 zak dengan berat 50 Kg perzak, atau 1000 ton. AKP Aam Kudussalam selanjutnya hanya mengimbau nelayan tradisional maupun pelayaran untuk berhati-hati ketika berlayar.

“Beberapa hari ini cuaca tidak menentu, angin tiba-tiba bertiup kuat, jadi harus waspada besarnya ombak dan kuatnya arus,” imbaunya.

Dedi Mulyana, Forecaster on Duty Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Metorologi Paloh menjelaskan, kondisi cuaca tepatnya 3 dan 4 Agustus 2016 cerah berawan. Tapi, arah angin dari selatan dan barat daya sehingga arus cukup kuat. Berkisar 16 knot.

“Saat kejadian kapal karam, anginnya agak kencang mulai dari pukul 14:00 hingga 19:00 WIB. Dari pukul 15.00 sampai 6.00 WIB, rata-rata angin 6 knot atau 12 Km perjam. Malamnya sekitar pukul 18.00 WIB, rata-rata 11 knot atau 20 Km perjam, ” pungkasnya.

 

Laporan: M. Ridho dan Marselina Evy

Editor: Mohamad iQbaL