eQuator.co.id – Nanga Pinoh-RK. Kondisi SD Negeri 19 Dusun Kecukuh, Desa Sungai Raya, Kecamatan Pinoh Utara, Kabupaten Melawi sangat mengenaskan. Hanya memiliki dua ruangan untuk belajar murid-murid Kelas I hingga VI plus Dewan Guru.
“Terpaksa pihak sekolah menyekat dua kelas itu dengan triplek, menjadi tujuh ruangan, enam ruang belajar dan satu ruang guru,” ungkap Hendrik Ahen, Kepala Desa (Kades) Sungai Raya, Pinoh Utara, Melawi ketika ditemui wartawan di kediamanya, Rabu (27/7).
Selain itu, tambah Ahen, kondisi kedua ruang kelas itu juga sangat memprihatinkan. Deknya banyak lubang yang menganga cukup lebar. Lantai semennya pun terdapat lubang di mana-mana. “Mungkin karena usianya sudah cukup tua. Dibangun 2009 lalu. Sampai sekarang belum pernah direhab,” ungkapnya.
Menurut Ahen, pihak sekolah beserta warga sekitar sudah mengajukan permohonan rehabilitasi dan penambahan ruang belajar baru kepada Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Melawi. “Namun hingga kini belum dikabulkan. Kami pun sebagai warga setempat hanya bisa bersabar,” katanya.
Pernah suatu saat, tambah dia, pihak sekolah dan warga sekitar mendapat informasi pada pada 2016 SD Negeri 19 mendapat bantuan Gedung Perpustakaan. Namun, hingga sekarang belum kelihatan bentuknya. “Mungkin saja saya yang salah mendengar informasi,” ucap Ahen berusaha berbaik sangka.
Andaikan benar-benar mendapat bantuan Gedung Perpustakaan, kata Ahen, tentunya bisa dimanfaatkan untuk proses belajar mengajar sementara waktu. “Sehingga murid Kelas I sampai VI dapat menerima pelajaran dengan optimal, dan berkuranglah sekatan yang ada,” ujarnya.
Ahen sangat berharap pemerintah bisa segera mengalokasikan anggaran untuk merehab atau menambah ruang belajar di SD Negeri 19. “Sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik,” katanya.
Terpisah, Ketua Komisi A DPRD Melawi, H Hamri Hum mengaku sedih mendapat kabar tentang kondisi SD Negeri 19 Melawi tersebut. “Kita sarankan pemerintah untuk merehab dan menambah ruangan kelas baru di sekolah itu. Kalau bisa pada 2016 ini juga. Kasihan itu dewan guru dan anak-anak menjalani proses belajar mengajar dengan situasi yang sempit,” tegasnya.
Laporan: Dedi Irawan
Editor: Mordiadi