eQuator.co.id – Mempawah-RK. Pengembalian modal sebesar 50 persen tak terlaksana sesuai janji Presdir Save Our Trade (SOT), Mahud Sidin. Sabtu (2/7) di Kantor SOT di Jalan Cempaka Mempawah, nasabah yang emosi sempat menghajar Mahud hingga babak belur. Pengembalian modal pun ditunda kembali pada 22 Juli mendatang.
Pengembalian modal sebanyak 50 persen, akhirnya hanya bisa ditepati sebanyak 20 persen saja. Itu pun tidak semua nasabah menerima uang yang dijanjikan. Alasannya, Mahud kehabisan uang.
Awalnya, nasabah sudah menyemut di Kantor SOT sejak pukul 08.00. Namun janji pengembalian modal 50 persen tak lebih hanya isapan jempol belaka. Lantaran merasa dikadali, nasabah yang sudah tak terhitung lagi jumlahnya pun emosi, meski sedang menjalankan ibadah puasa.
Setelah beberapa jam menunggu, Mahud dan para leader tiba di Kantor SOT yang menyewa ruko dua lantai di Jalan Cempaka. Suasana mulai memanas, ketika Mahud memberikan penjelasan kepada nasabah menggunakan pengeras suara. Mahud secara sepihak mengubah perjanjian yang telah disepakati sebelumnya.
Mahud mengaku uang yang dimilikinya tidak akan cukup untuk mengembalikan 50 persen modal seluruh nasabah. Mahud mengatakan, dirinya hanya memiliki uang Rp 1 miliar. Rencananya, uang tersebut akan digunakan untuk mengembalikan modal nasabah yang berinvestasi sebesar Rp 1-3 juta.
Pernyataan tersebut menjadi bola panas, lantaran masyarakat tak terima pernyataan sepihak Mahud. Merasa telah ditipu dan dibohongi Mahud yang ketika itu mengenakan kaos hijau dan celana pendek, nasabah pun hilang kendali. Adu mulut antara nasabah dan Mahud tak terelakkan lagi. Nasabah mendesak agar Mahud dapat menepati janjinya mengembalikan 50 persen modal, sesuai kesepakatan yang telah dibuat. “Maaf saat ini uang yang ada hanya Rp 1 miliar. Kalau dibagi rata Rp 1 juta pernasabah, maka hanya dapat membayar seribu nasabah. Kalau dibesarkan lagi pembagiannya 50 persen, maka akan semakin sedikit nasabah yang mendapatkan pengembalian modal,” terang Mahud dihadapan ribuan nasabah.
Mahud pun memastikan saat ini dirinya beserta para leader sedang bekerja keras untuk mengembalikan modal nasabah. Usaha yang dilakukannya beserta leader, yakni dengan bermain trading. “Modal yang ada di akun Rp 1, 8 miliar. Namun modal itu tidak bisa dicarikan sekarang, tetapi nanti setelah Lebaran,” keluhnya.
Menjelang siang, chaos pun tak terhindarkan. Nasabah semakin emosi dan beringas. Mahud dan leader yang semula berada di lantai 2 Kantor SOT dipaksa turun menemui ribuan nasabah yang menunggu di halaman. Dengan pengawalan kepolisian, Mahud dan leader berhasil diseret keluar ruangan.
Nasabah yang sudah telanjur emosi tak mampu menahan amarah terhadap Mahud dan leadernya. Sontak terjadi insiden pemukulan. Mahud yang semula ingin memberikan penjelasan, namun nasabah malah melayangkan bogem mentah dari berbagai arah kepada Mahud dan para leader. Beruntung, Polisi sigap mengamankan Mahud dan leader dengan membawanya ke dalam Kantor SOT.
Akibat pemukulan itu, Mahud babak belur. Bagian wajah tampak lebam akibat pukulan dari nasabah. Sementara itu, satu orang leader dikabarkan pingsan dan harus dilarikan ke RSUD dr Rubini Mempawah untuk mendapatkan perawatan medis.
Setelah emosi nasabah mereda, akhirnya kesepakatan baru pun dibuat. Mahud bersedia mengembalikan 20 persen modal nasabah. Nasabah pun menyetujui kesepakatan tersebut. Para nasabah pun membantu membuat antrean panjang menunggu giliran untuk mendapatkan pengembalian modal.
Dimulai pukul 15.00, proses pengembalian modal pun berlangsung. Awalnya, semua berjalan lancar dan tertib. Selang dua jam kemudian, proses pencairan mulai macet. Pasalnya, bos dan leader SOT mulai kehabisan dana untuk mengembalikan modal nasabah. Di situlah, ribuan massa nasabah SOT yang sudah menunggu sejak pagi mulai naik pitam. Mereka yang mengetahui sudah tidak ada lagi dana pengembalian modal, menuntut pertanggungjawaban bos dan leader SOT. “Kita menunggu dari pagi tapi tak mendapatkan apa-apa,” gerah salah seorang nasabah, Faried dengan wajah memerah.
Ia mengungkapkan kekesalannya kepada pihak SOT yang tak komit dengan janji yang dibuatnya, yaitu pengembalian modal sebesar 50 persen. “Kalau sudah berjanji seharusnya dapat dikondisikan dong persiapan dananya. Kalau sudah tiba waktunya dana sudah siap, wajar saja para nasabah marah,” kesalnya.
Nasabah lain, Nobertus Robinson pesimis terhadap janji yang kembali dibuat pengelola SOT yang akan mengembalikan dana pada tanggal 22 Juli mendatang. Walau begitu, ia berharap janji itu ditepati agar tidak menimbulkan kericuhan kembali. “Kita minta tanggal 22 Juli mendatang pengembalian modal untuk nasabah didahulukan dulu yang belum mendapatkan sama sekali, karena kami juga berhak mendapatkan pengembalian modal seperti yang dijanjikan kemarin,” tegasnya. (sky)