eQuator.co.id – Mempawah-RK. Pengungkapan jaringan produsen dan pengedar vaksin palsu di Bekasi beberapa waktu lalu, membuat seluruh masyarakat di Indonesia, tidak terkecuali di Kabupaten Mempawah, merasa khawatir terhadap kesehatan anak-anaknya yang telah rutin vaksinasi.
Hal tersebut disadari betul Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Mempawah, Hj Armini. Sehingga ia memastikan, hingga kini vaksin palsu tidak beredar di Mempawah. “Saat ini, vaksin yang diberikan merupakan stok langsung di Kalbar yang ditangani Biofarma,” ungkapnya ketika ditemui di ruang kerjanya, baru-baru ini.
Armini menjelaskan, biasanya vaksin di Mempawah ini langsung dikirim dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar dan disimpan dengan baik di bok pendingin. “Kalau vaksinasinya selama ini langsung kita lakukan di Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) atau Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat),” katanya.
Vaksin dari Pemprov Kalbar tersebut, tambah dia, untuk keperluan di Puskesmas, Posyandu dan Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) di Kabupaten Mempawah. “Bahkan untuk pihak swasta, seperti bidang dan segala macam, juga meminta vaksin ke kita,” ungkap Armini.
Dia berani memastikan Mempawah bebas dari vaksin palsu, lantaran vaksin palsu tersebut merupakan produk impor yang dijual murah. Sementara Mempawah tidak mengimpor vaksin, melainkan hanya disuplai dari Pemprov Kalbar.
Kendati bebas dari vaksin palsu, Armini, tetap melakukan antisipasi peredaran vaksin palsu di Mempawah. Di antaranya dengan memastikan kalau semua fasilitas kesehatan menggunakan vaksin produksi biofarma. “Di kotaknya ada tanda jelas dari biofarma,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan jajarannya dan masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap peredaran vaksin palsu ini. “Vaksin palsu itu sangat merugikan anak-anak,” tutup Armini.
Laporan: Ari Shandy
Editor: Mordiadi