eQuator.co.id – Ketapang–RK. Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang terus melakukan sosialisasi dan penyuluhan untuk mengantisipasi mewabahnya flu singapura di Kabupaten Ketapang.
Kepala Bidang Pencegahan, Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P3PL), Rustami mengatakan, flu singapura dapat diatasi dengan hidup bersih.
Dia menjelaskan, data yang saat ini masuk ke Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang tercatat 27 anak-anak di Kecamatan Sungai Melayu Rayak terkena penyakit flu singapura yang terjadi sekitar dua minggu lalu.
“Untuk yang 27 anak, Alhamdulillah semuanya sudah sembuh. Karena sudah mendapatkan pengobatan medis di wilayah setempat,” ujarnya, Jumat (17/6).
Ia menambahkan, selain 27 anak tersebut di wilayah lainnya juga terdapat anak-anak yang terkena flu singapura. Diantaranya, ada delapan anak yang terserang flu singapura di Desa Pesaguan dan Pematang Gadung.
“Namun data resminya dari Puskesmas setempat belum masuk ke kita. Hanya saja saat ini anak-anak tersebut juga sudah ada yang sembuh dan ada juga dalam masa penyembuhan,” paparnya.
Menurut Rustami, kenapa nama penyakit ini juga disebut sebagai flu singapura. Lantaran dahulu virus ini mewabah dan sangat banyak terjadi di wilayah Singapura sehingga disebut flu singapura. Selain itu, flu singapura bukanlah penyakit yang mematikan atau penyakit baru di Ketapang maupun di Indonesia.
Pasalnya, sebelumnya juga pernah terjadi di Ketapang. Hanya saja baru dalam waktu dua sampai tiga minggu terakhir mulai banyak terjadi. Bahkan di wilayah Indonesia lainnya, flu singapura juga sudah ada dan jauh lebih banyak dibandingkan kasus yang terjadi di Kabupaten Ketapang.
“Yang membuatnya cepat menyebar karena virus pada penyakit ini gampang menular. Yakni melalui sentuhan tangan atau keringat bisa menular,” jelasnya.
Rustami menjelaskan, penyakit yang juga biasa disebut dengan nama penyakit Hand, Foot and Mouth Disease (HFMD) ini memang rentan menyerang anak-anak kecil yang memiliki daya tahan tubuh rendah serta kerap melakukan aktivitas di lingkungan yang kurang bersih.
“Gejalanya diserang demam panas. Kemudian demamnya hilang baru timbul gatal-gatal seperti koreng. Makanya saat itu terjadi kita minta orangtua segera membawa anaknya ke Puskesmas setempat untuk diberikan obat anti virus, anti biotik serta salap. Setelah itu, 2-3 hari bisa sembuh,” ulasnya.
Ia mengaku, pihaknya juga telah menyediakan obat-obatan di setiap puskesmas sehingga jika ada anak yang terkena flu singapura bisa langsung datang ke puskesmas. Untuk memberikan anak-anak vitamin daya tahan tubuh serta istirahat yang cukup.
Selain itu, pihaknya juga telah melakukan penyuluhan ke setiap puskesmas dan memberikan surat imbauan antisipasi terhadap flu singapura tersebut.
“Kita imbau masyarakat untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Kemudian, bagi anak yang terkena flu singapura dan sudah dalam proses penyembuhan diharapkan tidak keluar rumah untuk meminimalisir penularan virusnya,” ingatnya.
Reporter: Jaidi Chandra
Redaktur: Andry Soe