Muka Bonyok, Kepala Rutan Bilang Jatuh di Kamar Mandi

Napi Rutan Sambas, Julfikar di RSUD dr. Abdul Aziz Singkawang, Jumat (27/5). ISTIMEWA

eQuator.co.id – Sambas-RK. Seorang Narapidana (Napi) di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II B Sambas mendapatkan perawatan intensif di Ruang ICU Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Abdul Aziz Singkawang.

Napi berisial Julfikar, warga Gang Sinar Baru, Desa Tebas Kuala, Kecamatan Tebas ini kondisinya sangat memprihatinkan. Mukanya bonyok seperti habis dikeroyok. Napi itu dijaga ibunya Kismawati dan petugas Rutan Sambas di rumah sakit.

Kepala Rutan Kelas II B Sambas, Iman Siswoyo mengatakan Julfikar terjatuh di kamar mandi dan kondisinya cukup parah. Bukan hanya wajahnya yang bonyok, tetapi tulang tangannya juga retak dan harus dipasang pen.

“Saya juga heran, jatuh di kamar mandi kok bisa (retak), sehingga segera dibawa ke RSUD Singkawang untuk perawatan,” kata Iman, Jumat (27/5).

Iman mengaku kurang tahu, sejak kapan warga binaannya itu masuk RSUD dr. Abdul Aziz Singkawang. “Paska kejadian, Napi tersebut akan dibawa ke RSUD Sambas. Namun belum jelas alasannya apa, Napi tersebut langsung dirujuk ke Singkawang. Kondisinya saat ini sudah membaik,” katanya seraya mengatakan usai Shalat Jumat akan menjenguk sekalian mengurus BPJS-nya.

Warga Gang Sinar Baru, Desa Tebas Kuala, Tebas, Lukman mengatakan ada tetangganya penghubi Rutan klas II B Sambas jatuh di dalam Rutan. Kondisinya parah. Korban bernama Julfikar yang ditahan atas kasus Narkoba pada 2015 lalu.

“Saya sudah bicara dengan Kismawati, ibu korban bahwa anaknya jatuh di di dalam tahanan, kepalanya luka parah dan tangannya patah, hanya kabar jatuhnya simpang-siur,” ujar Lukman.

Ketua Satgas Forum Komunikasi Pemuda Melayu (FKPM) Kecamatan Tebas ini mengatakan, setelah Shalat Jumat, warga Gang Sinar Baru berencana melihat Julfikar. “Kita akan meminta penjelasan pihak Rutan, apa penyebab korban jatuh hingga luka parah. Kita minta jawaban, agar tidak ada rekayasa dari pihak Rutan,” tegasnya. (edo)