eQuator.co.id – Surabaya – Nasib nahas bin apes dialami oleh M. Sahri, 19. Pemuda yang tinggal di Jalan Wonosari Lor III, Semampir, ini berhasil diamankan polisi setelah diamuk massa di Jalan Melati, Kecamatan Genteng, Surabaya. Sahri dimassa usai menjambret handphone milik Anindo Saka Fitri, 23, warga kos di Jalan Kedung Tarukan.
Meski beraksi dengan dua temannya, namun hanya Sahri yang tertangkap dan menjadi bulan-bulanan warga. Hal ini setelah pemuda bertato ini menabrak pagar rumah warga setelah tak bisa menguasai sepeda motornya saat berusaha kabur.
Kasubnit Reserse Mobile Satreskrim Polrestabes Surabaya Ipda Ketut Redana mengatakan bahwa aksi penjambretan itu terjadi saat korban yang sedang menunggu temannya di Jalan Melati asyik memainkan HP di atas motor.
Melihat kesempatan itu, Sahri bersama dua temannya yang mengendarai dua sepeda motor langsung beraksi. “Saat itu tersangka Sahri mengendarai motor Yamaha Vixion membonceng temannya, ZN (DPO/buron, Red). Sedangkan satu temannya lagi yakni FS (DPO) berkendara sendiri dengan Yamaha Mio,” ungkap Ketut Redana, Kamis (26/5).
Setelah melihat situasi aman, Sahri bersama ZN langsung menghampiri korban yang warga asli Desa Kerep, Kecamatan Tarokan, Kediri tersebut. Selanjutnya, ZN yang ada di boncengan dengan cepat langsung merampas HP di tangan korban.
Aksi cepat ZN ini membuat korban tak sadar HP-nya berpindah tangan. ZN pun langsung kabur dengan Sahri. Mengetahui HP-nya raib dibawa kabur, korban mencoba melakukan pengejaran terhadap para pelaku yang kabur ke arah Jalan Kusuma Bangsa.
Untuk menarik perhatian warga sekitar, korban yang mengejar pelaku terus meneriaki mereka maling. “Karena panik dikejar korban dan diteriaki maling, Sahri yang saat itu membonceng ZN tidak bisa mengendalikan laju sepeda motornya hingga akhirnya menabrak pagar milik warga di Jalan Kalisari,” jelas Ketut.
Setelah menabrak pagar, Sahri dan ZN pun terjatuh dari motor. Namun saat itu juga, ZN berhasil bangkit dan kabur. Demikian pula satu pelaku lain yakni FS yang membuntuti mereka. Sedangkan Sahri tak bisa langsung kabur lantaran badannya tertindih motornya sendiri.
“Saat itulah, tersangka ini (Sahri, Red) berhasil ditangkap warga dan dihajar beramai-ramai sebelum berhasil kami amankan. Sedangkan dua pelaku lain yang berhasil kabur masih dalam pengejaran. Dua pelaku ini kabur ke arah Jalan Undaan,” paparnya.
Saat diperiksa polisi, Sahri mengaku sudah empat kali beraksi dan selalu didampingi ZN. Menurut dia, selama ini dirinya hanya bertugas sebagai joki sedangkan eksekutornya selalu ZN.
Menurut pemuda kerempeng yang memiliki tato bertulis “Senggol Bacok” di lengan kirinya itu, sebelum beraksi, mereka biasanya berkeliling di beberapa jalan protokol untuk mencari mangsa. “Sasarannya adalah korban yang sedang asyik main HP atau sedang menerima telepon di pinggir jalan,” ungkapnya.
Sahri juga mengatakan bahwa uang dari hasil menjual HP rampasan biasanya dipakai untuk membeli minuman keras dan rokok untuk dinikmati bersama-sama. “Biasanya dibelikan miras dulu, kalau masih ada kelebihan baru dibagi,” jelas Sahri. (yua/jay)