559 Pipa Seharga Rp2,5 Miliar Terbakar

Ada Apa dengan Proyek Sarana Air Bersih Rp37 Miliar

Polisi mengecek lokasi terbakarnya 559 pipa di Dusun Parit Bugis, Desa Simpang Tiga, Sukadana, Senin (23/5). KAMIRILUDDIN

eQuator.co.id – Sukadana-RK. Cari tahu, dibakar atau terbakar. Jajaran Polsek Sukadana, Kayong Utara menyelidiki hangusnya 559 batang pipa air bersih, Senin (23/5). Kerugian dari terbakarnya pipa Minggu (22/5) dinihari itu diperkirakan Rp2,5 miliar,.

Pipa berukuran besar tersebut disimpan di Jalan Provinsi Ketapang-Sukadana. Tepatnya di Dusun Parit Bugis, Desa Simpang Tiga, Sukadana. Pipa akan digunakan untuk pembangunan sarana air bersih Sungai Buluh untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kayong Utara. Proyek yang diawasi Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan I ini menelan anggaran Rp37 miliar.

“Mengenai kasus ini, kita telah mengambil tindakan dengan segera mengecek tempat kejadian perkara (TKP) di Dusun Parit Bugis, Desa Simpang Tiga. Sebanyak 559 pipa telah terbakar, kerugian hingga Rp2,5 miliar,” kata Iptu Suherianto, Wakapolsek Sukadana di ruang kerjanya, Senin (23/5).

Polisi melakukan penyidikan dengan memeriksa saksi-saksi. Polisi hanya ingin memastikan, ratusan batang pipa itu dibakar atau terbakar.

“Untuk sementara kita memeriksa saksi pelapor dan pihak perusahaan. Masyarakat juga turut diperiksa, untuk mengumpulkan informasi terkait terbakarnya tumpukan pipa,” ujar Iptu Suherianto.

“Berdasarkan informasi yang kami himpun dari masyarakat, penjaga malam di tempat penumpukan pipa itu, saat kejadian dia sedang makan malam. Jadi saat ini kami terus melakukan pemeriksaan,” ungkap Wakapolsek Sukadana.

Selain pipa yang terbakar, aliran listrik juga padam. “Kami imbau masyarakat, adanya pemasangan pipa air bersih ini untuk kepentingan masyarakat Kayong Utara. Kalau memang masyarakat terdapat pro dan kontra, mari kita adakan pertemuan untuk mencari titik temu. Jangan sampai ada pihak yang main hakim sendiri,” harap Iptu Suherianto.

Sudianto merupakan warga yang pertama kali melihat kobaran api ditumpukan pipa. Dia mengaku, malam kejadian ada pria tak dikenal menggedor rumahnya. Pria itu memberitahu ada kebakaran tak jauh dari tempat tinggalnya.

“Saya digedor oleh orang yang tidak saya kenal. Untuk memberi tahu kalu ada kebakaran. Selanjutnya saya mengecek ternyata memang benar, tumpukan pipa telah terbakar dengan api yang sangat besar. Pada saat itu pula saya menelpon aggota polisi untuk meminta petunjuk, agar dapat segera menyampaikan informasi ke pihak pemadam kebakaran,” jelas Sudianto yang telah bermukim selama delapan tahun di Dusun Parit Bugis, Desa Simpang Tiga, Sukadana.

Warga yang mengetahui terjadinya kebakaran, mencoba melakukan pemadaman dengan peralatan seadanya. Namun upaya itu tidak membawa hasil. Api malah semakin membesar dan menghanguskan ratusan pipa berbahan palstik itu.

“Pada saat api semakin membesar, warga yang rumahnya tidak jauh dari lokasi kebakaran sempat mengungsi. Khawatir api merembet hingga ke pemukiman warga,” ungkap Sudianto.

Bintara Pembinaan dan Keamanan Ketertiban Masyarakat (Babinkamtibmas) Desa Simpang Tiga, Brigadir Harry M mengatakan, setelah menerima informasi terbakarnya ratusan pipa, dia menghubungi pemadam kebakaran. Api baru dapat dijinakkan, setelah petugas pemadam kebakaran berjibaku selama dua jam.

“Saya ditelepon warga, ada kebakaran di Dusun Parit Bugis. Informasi itu langsung saya sampikan ke Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD). Padahal lokasi tersebut merupakan lahan gambut dan tergenag air,” kata Harry.

Kasus ini masih dalam penyelidikan Polsek Sukadana. “Mungkin saya ada sabotase di balik kejadian ini,” tegas Harry.

Laporan: Kamiriluddin

Editor: Hamka Saptono