eQuator.co.id – Jakarta-RK. Kelakuan Andre Hehanusa, 35, ini tak patut ditiru. Mentang-mentang anggota Korps Brimob Kelapa Dua, Depok, polisi berpangkat brigadir itu malah mengumbar peluru saat disodori tagihan kekurangan pembayaran usai berkaraoke di Jatisampurna, Kota Bekasi, Jumat (6/5) pukul 01.00.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono menceritakan, mulanya Andre tiba di Tempat Hiburan Kara, Ruko Time Square, Jalan Raya Alternatif Cibubur, Kelurahan Jatikarya, Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi, Kamis (5/5) pukul 23.45. Selain Andre, ada pula dua rekannya.
Selanjutnya, Andre menanyakan harga sewa ruangan. “Dijawab oleh penjaga Rp500 ribu (sewa ruangan),” kata Awi.
Namun, tempat hiburan itu juga mengharuskan pengunjung menyerahkan uang deposit. “Pengunjung harus menyimpan uang Rp2,5 juta untuk bisa masuk dalam ruangan karaoke itu,” tutur Awi.
Akhirnya rekan Andre menyepakati harga itu dan membaayarnya untuk berkaraoke selama satu jam. Situasi pada saat itu masih kondusif.
Namun, usai Andre berkaraoke, situasi memanas. Sebab, total tagihannya adalah Rp3,6 juta. Andre beserta kedua rekannya lantas menuju kasir dan mengajukan komplain untuk minta keringanan tagihan. Pihak manajemen tempat karaoke itu pun menuruti permintaan Andre, agar tagihannya dikurangi.
“Pihak manajemen memberikan keringanan agar pelaku membayar Rp3 juta. Sehingga pembayaran kurang Rp500 ribu,” jelasnya.
Namun, Andre bersikeras menolak membayar sisa tagihan Rp500 ribu itu. Ujungnya, kontak mulut antara kedua belah pihak tidak bisa dihindari.
Dalam cekcok itu, Andre melontarkan kata ancaman kepada kasir tempat hiburan malam itu. “Jangan membangunkan macan tidur,” ucap Awi menirukan ucapan Andre.
Ternyata Andre langsung mengeluarkan senjata api jenis revolver dan mengacungkannya ke arah kasir. “Pelaku menembakkan senjata itu ke arah bawah belakang dan mengenai kaki korban yang ada di belakang pelaku,” tutur Awi.
Akibatnya, korban mengalami luka tembak di bagian kaki sebelah kanan dan dibawa ke Rumah Sakit Mitra Cibubur. Pihak medik pun melakukan operasi untuk mengeluarkan proyektil di kaki korban.
Sedangkan Andre terpaksa harus menghadapi proses hukum. “Pelaku sedang diproses. Saksi-saksi kami masih proses,” bebernya. (jpnn)