Pilih Bisnis Kuliner, Karena Setiap Hari Orang Pasti Makan

Malinda/Owner Bakudapa Panada

eQuator.co.id – Malinda, perempuan kelahiran Manado 1 Maret 1991 ini termotivasi terjun ke dunia usaha karena niatnya ingin memiliki waktu buat diri sendiri tanpa ada yang mengatur. Mantan karyawati di salah satu perusahaan otomotif ini pada akhirnya memutuskan menjadi entrepreneur. Tentu saja ia cita-citanya menjadi entrepreneur yang sukses.

Keinginan membuka usaha sendiri ini pun kemudian diwujudkan oleh alumnus D3 Manajemen Informatika di BSI Pontianak ini pada September 2015. Usaha yang dibukanya tersebut bergerak di bidang kuliner.

Penganan yang dibrand-nya dengan nama Bakudapa Panada ini berproduksi homemade di Komplek Green Garden Nomor A8, Gang Wonodadi 2, Jalan Ahmad Yani 2.

Lebih lanjut seperti apa usaha yang dijalankan perempuan yang aktif di Pontipreneur dan TDA Pontianak ini. Berikut wawancaranya dengan Rakyat Kalbar.

 

+ Dari sekian banyak usaha, secara khusus, apa yang menjadi alasan anda akhirnya memilih usaha di bidang kuliner ini?

– Alasan saya memilih usaha di bidang kuliner karena bisnis kuliner adalah bisnis yang tidak pernah mati, setiap hari orang pasti makan. Apabila makanan itu enak pasti orang akan kembali lagi dan jadi pelanggan.

 

+ Apa ide awalnya, anda menciptakan brand Bakudapa Panada?

– Ide awal saya menciptakan kue Panada karena itu adalah makanan kesukaan saya sendiri yang susah untuk ditemukan di Pontianak. Kue Panada adalah kue khas Manado yang sangat lezat dan sehat. Karena susah mencari kue itu di Pontianak, maka saya menciptakannya sendiri.

 

Menurut anda, apa yang membedakan kue Panada yang anda jual ini dengan lainnya?

– Kuliner ini berbeda dari kuliner lainnya karena ini merupakan makanan khas yang susah ditemui apalagi di daerah Pontianak, ditambah dengan varian rasa yang saya kreasikan.

 

+ Apa saja varian rasa yang anda sajikan kepada konsumen dan berapa harga jualnya?

– Varian rasa asli adalah tumisan ikan, namun saya mengkreasikan dengan tambahan varian selain rasa ikan yaitu rada ayam, cumi, dan sayur yang ditumis pedas maupun tidak pedas. Untuk pedasnya sendiri sudah include di dalam isi tumisan sehingga tidak perlu saos tambahan. Kedepannya kami akan terus menambah varian baru.

Untuk varian, ada Panada Original (dengan bengkuang). Rasa ayam pedas atau tidak pedas Rp3000/pcs. Ada rasa ikan pedas/tidak pedas Rp3000/pcs. Rasa vegetarian (jagung, bengkuang, wortel) Rp3000/pcs. Rasa cumi pedas/tidak pedas Rp4000/pcs.

Kemudian ada Panada Special (full daging ayam/ikan). Rasa ayam pedas atau tidak pedas 5000/pcs. Rasa ikan pedas atau tidak pedas Rp5000/pcs.

 

+ Selain membeli di tempat, apakah anda juga menyediakan jasa pesan antar?

– Ada, kami bekerjasama dengan jasa ekspedisi seperti JnT Express, konsumen cukup menghubungi kami di HP: 082156939100, PIN BBM: 5B02BC66, atau media sosial seperti IG : Bakudapa Panada dan Line: bakudapa_panada.

 

+ Selama menjalani menjalani usaha ini, apa kira-kira kendala yang dihadapi?

– Kendala yang dihadapi adalah SDM, karena pada awal mula bisnis ini dimulai, beberapa karyawan masih sulit untuk dilatih karena masih muda muda. Karena masa pelatihan untuk membuat kue memakan waktu yang cukup lama.

Selain itu modal, karena saya memulai bisnis ini dari nol, jadi modal yang ada diputar untuk mengembangkn bisnis. Karyawan yang membantu saat ini ada 2 orang.

 

+ Berapa rata-rata omzet yang anda hasilkan dalam perbulannya?

– Alhamdulillah sudah mencapai Rp5 juta perbulan. Karena kami memulai bisnis ini dari nol, maka untuk omzet segitu sudah termasuk lumayan. Bisnis ini baru berjalan dan Alhamdulillah feedback pelanggan sangat positif terhadap kuliner ini.

 

+ Apa pendapat anda, tentang perhatian pemerintah atau lembaga keuangan atau permodalan semisal bank, koperasi, dan lainnya, dalam mendukung usaha kuliner di Kalbar?

– Pemerintah dan lembaga keuangan sudah mendukung usaha kuliner di Pontianak ini, hanya saja bantuan yang diberikan belum terjamah ke beberapa pengusaha kuliner.

 

+ Selama menjalani usaha, mulai dari awal merintis, dalam prosesnya apakah anda pernah gagal?

– Gagal pernah. Pada saat awal merintis, dikarenakan adonan tidak tahan lama, jadi banyak yang dibuang, pada saat itu langkah yang diambil adalah terus mencari dan memperbaiki agar adonan tidak cepat basi yaitu langsung diletakkan di freezer.

 

+ Setelah usaha ini, apakah anda punya cita-cita untuk membuka usaha lain lagi. Atau seperti apa rencana anda kedepan?

– Belum lama ini kami sudah menambah menu baru yang juga khas Manado yaitu ayam rica-rica khas Manado. Jadi, sekarang saya fokus dengan Panada dan ayam rica rica dulu, ke depannya akan ditambah menu baru khas Manado. Untuk rencana ke depan ingin membuka toko sendiri dan membuka cabang di luar Pontianak.

Reporter: Fikri Akbar

Redaktur: Arman Hairiadi