Penyederhanaan Perizinan Bikin Dunia Usaha Bergairah

Pontianak Jadi Parameter Kabupaten/Kota di Kalbar

eQuator.co.id – PONTIANAK- RK. 23 Oktober 2018, Kota Pontianak menginjak usia 247 tahun. Agar perekonomian kota yang mengandalkan perdagangan dan jasa ini lebih meningkatkan dibutuhkan pengkajian serta kerjasama semua stakeholder.
“Momentum HUT Pontianak, sebenarnya ini sekaligus menampakkan dari sisi kualitas dan kuantitasnya. Namun hal ini perlu dikaji kembali,” ujar Pengamat Ekonomi Universitas Tanjungpura (Untan), Muhammad Fahmi, Selasa (23/10).
Sebagai kota perdagangan dan jasa, Pontianak sangat penting semua sisi dikembangkan guna
pertumbuhan ekonominya. Ia pun menilai, beberapa rangkaian kegiatan memperingati hari jadi (Harjad) Pontianak, secara tidak langsung menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi kota. Seperti pemeran kuliner, pameran ekonomi kreatif, susur sungai Kapuas, dan menari jepin massal pada hari H Harjad Kota Pontianak kemarin.

“Utamanya UMKM, secara masiv ini bergerak. Otomatis membuat Pontianak menjadi daya tarik UMKM untuk bergerak dan akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan,” paparnya.
Ia mencontohkan pelaku UMKM di bidang jasa pariwisata, destinasi tentu akan bergerak. Parameternya juga akan tumbuh. Namun perlu agenda rutin atau event kalender untuk mendukung kegiatan-kegiatan itu, sehingga
lebih berkelanjutan.
“Kalau ada event seperti rangkai HUT Kota Pontianak ini rutin, pasti yang merasakan dampaknya sangat banyak. Hotel penuh, restoran penuh, destinasi ramai, dan tentu akan menciptakan pertumbuhan ekonomi baru di Pontianak,” terangnya.
Sejauh ini dia melihat, Kota Pontianak masih belum memiliki event kalender even sendiri. Ini tentu harus
menjadi pemikiran bersama dengan melibatkan semua stakeholder.
“Untuk menjadikan Pontianak lebih maju, harus jadi pemikiran bersama untuk membuat satu irisan kepentingan bersama untuk menggerakkan ini
semua,” tuturnya.

“Misalnya pemerintah, pelaku usaha, media, akademisi, komunitas atau asosiasi, secara bersama duduk semeja membuat pola yang diterjemahkan dalam suatu road map untuk kegiatan dalam setahun Insya Allah dapat jadi suatu guliran pergerakan,” timpal Fahmi.
Pemkot Pontianak sedang membangun Graha UMKM. Ini nantinya bisa dijadikan wadah pengembangan produk yang dihasilkan UMKM. Sehingga merupakan bentuk konkrit  keberpihakan Pemkot dalam pengembangan UMKM di Pontianak.
“Belum lagi dengan bertumbuhnya komunitas, aktifitas-aktifitas yang kaitannya UMKM, ini jadi modal utama  menggerakan secara masiv,” ucapnya.
Fahmi berharap dengan semakin berkembangnya Bumi Khatulistiwa, kedepan dapat menjadi kota parameter bagi kota/kabupaten lainnya di Kalbar. “Ibaratnya jadi follower atau kiblat dalam pengembangan di Kalbar, sebab sejauh ini terkait pertumbuhan ekonomi Pontianak allhamdulillah
sudah ada pergerakan mengarah yang lebih baik,” demikian Fahmi.

Terpisah, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kalbar, Andreas Acui Simanjaya mengatakan, saat ini Kota Pontianak semakin maju. Terutama dari segi infrastrukturnya semakin tahun terus mengalami perkembangan siginifikan. Sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi di Kota Pontianak. “Di samping itu, dilihat dari nilai aset milik warga juga terjadi peningkatan dengan adanya infrastruktur jalan yang lebar dan terhubung dengan baik,” ujarnya, Selasa (23/10).
Dijelaskannya, kemampuan Pemerintah Kota Pontianak dalam menyederhanakan urusan perizinan dan administrasi juga membuat dunia usaha bergairah. Sehingga beberapa tahun belakangan, usaha tumbuh dengan baik. Kendati begitu, ada beberapa hal yang masih menjadi keluhan. “Seperti dari pelayanan suplai energi listrik oleh PLN yang masih seringkali padam mendadak,” sebutnya.
Acui menilai, lapangan pekerjaan bagi masyarakat masih sangat dibutuhkan di ibu kota provinsi Kalbar ini. Untuk itu, ke depan Pemkot diharapkan dapat menyediakan lapangan kerja yang cukup besar setiap tahunnya.

“Lalu dari segi penetapan UMK (Upah Minimum Kabupaten/Kota) yang kini mempergunakan rumus pemerintah pusat diharapkan dapat mendorong terjadinya keseimbangan antara kemampuan perusahaan membayar dan harapan pekerja selaku penerima gaji,” paparnya.
Acui berharap, bertambahnya usia Kota Pontianak, adanya
hubungan yang baik antara perusahaan dan pekerjanya serta saling saling bersinergi.
“Sehingga dunia usaha dapat berkembang lagi lebih pesat dengan mutu produk dan pelayanan yang lebih meningkat,” ucapnya.
Kemudian dari sisi sarana transportasi, utamanya
yang membelah kota dengan sungai dapat berjalan dengan baik. Sehingga dapat memberikan jalur alternatif bagi masyarakat. “Agar bisa lebih lancar apabila jalur alternatifnya ada,” ujarnya.

Sejauh ini kata dia, sudah mulai tampak dengan dibangunnya jembatan paralel Landak. Jika nanti transportasi lancar, maka distribusi kegiatan dan lokasi tinggal masyarakat akan semakin baik. “Maka pertumbuhan perekonomian tidak hanya di beberapa bagian tertentu dari Kota Pontianak ini,” jelasnya.
Acui menyebutkan, pertumbuhan Kota Pontianak yang pesat tentu juga menimbulkan problem yang harus di antisipasi dari awal. Misalnya potensi kemacetan saat pagi dan sore jelang pulang-pergi warga aktivitas kerja atau lain sebagainya.

“Kejahatan jalanan, parkir yang tidak tertib, PKL di posisi yang tidak semestinya dan hal-hal yang menganggu keamanan dan kenyamanan warga
harus tetap di dijadikan perhatian sehingga tidak berkembang dan memberikan imej jelek untuk Pontianak yang saat ini juga jadi pusat tujuan wisata,” terangnya.

Peningkatan dunia pendidikan serta pelayanan kesehatan yang lebih merata juga menjadi hal terpenting untuk menyangga Kota Pontianak yang semakin besar dan ramai penduduknya.
Acui mengapresiasi kegiatan hari jadi Kota
Pontianak yang dibalut dengan agenda-agenda budaya. Terlebih di sekolah-sekolah pada tahun ini melakukan berbagai acara. Demikian juga dengan berbagai instansi baik swasta maupun milik pemerintah.
“Saya sepanjang pagi mengurusi anak perempuan saya yang tampil membawakan tari Jepin dengan mengenakan baju kurung dilanjutkan dengan pawai di beberapa ruas jalan sekitar sekolahnya, sepanjang jalan ada
beberapa penonton yang dengan antusias merekam pawai dengan Hp-nya, kegembiraan ini menular kemana-mana,” demikian Acui.

 

Laporan: Rizka Nanda

Editor: Arman Hairiadi