eQuator.co.id – BALIKPAPAN–Jumlah kasus HIV di Kaltim semakin mengkhawatirkan, tercatat hingga akhir tahun 2015 lalu
Jumlah kasus penyakit ini telah mencapai
sebanyak 4.425 kasus dan AIDS mencapai 1.030 kasus. Sementara korban meninggal akibat HIV/AIDS ini telah mencapai 437 orang. Sedangkan yang positif telah terinfeksi rata-rata usia 20 sampai 29 tahun.
“Oleh karena itu yang bertanggungjawab dalam penanggulangan HIV dan AIDS ini adalah kita (pemerintah), masyarakat, termasuk dunia usaha,” kata Kepala Biro Sosial Pemprov Kaltim Syafrian Hasani, kepada wartawan di Balikpapan Kamis, (14/4)
Ia menuturkan, sektor pariwisata merupakan salah satu bidang yang cukup rentan penyebaran virus mematikan ini , karena adanya hubungan seks bebas antara wisatawan dengan penduduk lokal. Oleh karena itu, salah satu upaya pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS ini pada sektor pariwisata dengan melakukan kerjasama dengan industri pariwisata.
“Sesuai Peraturan Presiden Nomor 67 tahun 1996 tentang Penyelenggaraan Pariwisata seluruh sektor harus mendukung pembangunan pariwisata Indonesia, namun di balik itu tersimpan ancaman penularan HIV/AIDS akibat dari transmisi seksual yang disebabkan aktivitas pariwisata. Wisatawan atau pekerja asing seringkali terlibat dalam hubungan seks tidak aman dengan penduduk lokal,” akunya.
Ia juga berharap seluruh elemen terkait termasuk komunitas-komunitas peduli HIV/Aids di Kaltim agar selalu giat melakukan kampanye kepada masyarakat mengenai bahaya penyakit ini.
“Saya kira upaya mengatasi penyakit HIV/Aids bukan hanya tanggung jawab pemerintah. Tetapi juga tanggung jawab masyarakat dan semua pihak,” pungkasnya. (vie)