Anisa Fauzia/Pengusaha Kripik Pisang Anisa Fauzia

Beragam Rasa dan Bentuk yang Menggoda Selera

eQuator.co.id – Kendati diusianya yang belum genap 20 tahun, Anisa sudah belajar mandiri dengan membuka usaha sendiri di bidang kuliner. Nama brand-nya “Kripik Pisang Anisa Fauzia”.

Sosok Anisa Fauziah, lahir 14 April 1997 di Malikian, Kecamatan Mempawah Hilir, Kabupaten Mempawah. Usahanya ini sudah dimulainya sejak dia masih sekolah kelas 2 di SMP Negeri 3 Mempawah Hilir 2013. Sampai sekarang, usaha Anisa yang baru selesai menempuh ujian paket C ini terus berkembang. Beragam jenis, rasa dan bentuk telah tercipta dan dipasarkan.
Belajar dari ibunya yang pandai membuat penganan dari bahan baku buah pisang. Perempuan yang aktif di Forum Kewirausahaan Pemuda (FKP) Kabupaten Mempawah ini mulai merintis usahanya dari nol. Mulai dari membuat dan mengemasnya hingga memasarkan sendiri produknya ini.

Untuk mengetahui seperti apa usaha Kripik Pisang Anisa Fauzia yang dijalankannya, apa saja varian yang ditawarkan dan lainnya. Berikut wawancara selengkapnya dengan Rakyat Kalbar;

+Bisa Anda ceritakan seperti apa awalnya membangun usaha ini?

-Usaha “Kripik Pisang Anisa Fauzia” ini dimulai saat saya kelas 2 SMP sekitar tahun 2013. Untuk alamat pembuatannya di Jalan Gusti Asmaun, Gang Al Mukminin, Nomor 17 RT/007 RW/003, Desa Malikian, Kecamatan Mempawah Hilir. Di mulai dari nitip di warung-warung kecil di lingkungan Malikian, Mempawah dan Sungai Duri. Untuk usaha ini, saya dibantu oleh tiga orang temasuk ibu saya.

+Apa motivasi awalnya Anda terjun ke dunia usaha kuliner?

-Motivasinya, karena saya melihat potensi untuk di daerah saya buah pisang mudah didapat. Selain itu, orangtua juga mendorong saya untuk terjun di bidang usaha ini.

Alasan lainnya, hasil penjualan kripik pisang ini lumayan menguntungkan dan mudah diterima di kalangan menengah maupun atas.

+Apa yang menurut Anda bahwa “Kripik Pisang Anisa Fauzia” berbeda dari produk lainnya?

-Karena selain rasanya yang enak, gurih dan harga yang terjangkau. Kripik Pisang Anisa Fauzia ini memiliki beberapa varian rasa dan bentuk. Untuk varian rasa, kita punya rasa original, asin, manis, coklat, jagung bakar, balado, jagung manis dan keju.

Untuk bentuknya ada yang biasa, kerawang dan gulung. Dan untuk yang bentuk terbaru ini jarum stik. Insya Allah dalam bulan-bulan ini akan muncul lagi rasa yang terbaru.

+Berapa harga yang Anda tawarkan dari masing-masing varian ini?

-Kita mulai dari harga Rp5.000, Rp10.000, Rp15.000, Rp20.000. Kalau untuk per kilogram tergantung dari bentuk kripik pisang. Kalau yang biasa kita jual dengan harga Rp55 ribu untuk yang original, yang ada rasa kita jual Rp60 ribu. Untuk yang bentuk gulung dan kerawang harganya Rp70 ribu. Untuk yang jarum stik Rp65 ribu.

+Seperti apa cara Anda memasarkan produk-produk ini?

-Saya menjual keliling dari komplek ke komplek. Namun ada juga konsumen yang datang sendiri ke rumah. Saya juga sering ikut kalau ada pameran. Saya juga melayani pesanantar.

Dan kebetulan sekarang kita lagi sibuk-sibuknya menerima pesanan dari Kota Pontianak untuk dipasarkan di Pasar Flamboyan dan sekitarnya. Kami kirim barang ke Pontianak per dua minggu sekali.

+Bagaimana dengan jasa pesanantar?

-Untuk saat ini bisa menghubungi nomor HP: 08985715673 atau di BBM: 267785F3.

Untuk pesanantar, saya baru menerima untuk sekitaran Mempawah dan Sungai Duri. Untuk pembelian minimal per kilogram. Tidak ada tambahan biaya kecuali untuk yang pesanan dalam jumlah banyak, seperti yang di Kota Pontianak, kita berikan diskon. Setiap 10 bungkus yang dipesan diberikan gratis 1 bungkus untuk yang harga Rp10.000. Untuk pesanan 10 Kg kita gratiskan 1 Kg.

+Selama menjalani usaha ini. Apa kira-kira yang kerap menjadi kendala?

-Modal itu pasti, kemudian tenaganya kurang. Karena kebanyakan yang pesan tapi kita kadang tidak menyanggupi untuk membuatnya. Karena saya juga yang buat, saya juga yang memasarkan, saya juga yang cari bahan-bahannya.

Untuk pembuatan kami ada empat orang, termasuk saya dan ibu saya. Dan berkat diajarkan ibu, saya bisa mejalankan usaha ini.

+Selama ini, mulai dari awal, merintis hingga sekarang, apakah Anda pernah gagal?

-Alhamdulillah tidak pernah. Karena untuk bahan bakunya mudah didapat. Karena saya juga sudah punya langganan buah pisang.

+Bagaimana pandangan Anda tentang perhatian pemerintah atau lembaga permodalan dalam mendukung usaha UMKM?

-Untuk Kabupaten Mempawah, dukungan saya rasa sudah cukup baik terutama Dinas Perindustrian Perdagangan. Hal tersebut terlihat dari dukungan peralatan serta dalam hal sertifikasi produk.

Selain itu dukungan tersebut juga berbentuk dalam keorganisasian UMKM. Pemda Mempawah juga membentuk organisasi UMKM yang menaungi serta mengikutsertakan UMKM dalam pelatihan serta pameran dalam rangka memperkenalkan produk UMKM.

​Kemudian, dari Dinas Kesehatan juga terdapat program pengurusan izin industri rumah tangga yang difasilitasi secara gratis serta menyelenggarakan pelatihan dalam keamanan produk.

+Setelah ini apakah Anda punya cita-cita untuk membuka usaha lain, di bidang lain. Atau mengembangkan usaha yang sudah ada. Seperti apa rencana Anda ke depan?

-Saya ingin mengembangkan usaha keripik singkong dan keladi. Untuk usaha kripik pisang, saya cuma ingin bisa lebih maju lagi ke depan dan mengubah bentuk kemasan supaya menjadi lebih menarik.

Reporter: Fikri Akbar

Redaktur: Andry Soe