Seolah Dibiarkan PenderitaHIV dan AIDS Bertambah

PSK Berkeliaran di Alun-alun

ilustrasi. net

eQuator.co.id – Keberadaan pekerja seks komersial (PSK) di pusat jantung ibukota Provinsi Banten semakin mengkhawatirkan. Para ‘kupu-kupu malam’ itu seperti bebas menawarkan diri kepada pria hidung belang di sejumlah sudut Kota Serang saat malam.

DENI -KOTA SERANG

Seperti di kawasan Alun-alun Barat dan Alun-alun Timur. Setiap sekira pukul 21.00 WIB, sejumlah wanita malam yang diduga PSK sudah mulai mangkal di kegelapan malam. Keberadaan mereka mudah dijumpai di patung juang bundaran Alun-alun hingga perempatan Jalan Diponegoro. Pelaku biasa bergerombol sambil ditemani jasa tukang ojek agar mudah menghindari kejaran petugas razia. Tidak jarang ada juga PSK yang membawa kendaraan sendiri.

Informasi yang dihimpun Radar Banten, pelaku bisa mematok tarif untuk sekali kencan antara Rp250 ribu hingga Rp300 ribu. Kendati begitu, keberadaan mereka seolah dibiarkan tanpa ada penanganan maksimal.

Hal itu diakui Kasi Dalops Satpol PP Kota Serang Misri. Ia pun mempertanyakan sikap dari Bidang Penegak Peraturan Perundang-undangan Daerah (PPUD) Satpol PP Kota Serang yang terkesan membiarkan kondisi itu. Padahal, kata dia, anggaran penjaringan telah disediakan. “Namun, sampai saat ini belum ada action penjaringan PSK di alun-alun,” kata Misri. Sekadar diketahui, di Satpol PP, penindakan PSK dan peredaran miras ada pada bidang TPUD, bukan di bidang ketenteraman dan ketertiban.

Meski demikian, kata Misri, pihaknya sudah sering kali memperingtakan wanita malam di kawasan alun-alun untuk tidak melakukan transaksi. “Tapi, tetap saja pelakunya masih membandel. Seolah tidak ada takutnya,” tandasnya.

Sekadar diketahui, sebanyak 120 PSK terdata berada di Kota Serang. Kasi Rehabilitasi Tunasosial pada Dinas Sosial (Dinsos) Kota Serang Haly Priatna mengaku, jumlah itu tidak termasuk PSK yang menjajakan dirinya secara diam-diam alias terselubung. “Hasil pendataan kami, 120 orang PSK ada di Kota Serang, jumlah itu bisa menjadi lebih banyak jika ditambahkan yang terselubung,” terang Hely.

Terpisah, Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang Toyalis mengatakan, jumlah penderita HIV dan AIDS di Kota Serang terus bertambah. Awal tahun ini terhitung sampai Maret, kata dia, empat orang mengidap HIV dan AIDS.

Pada tahun kemarin, kata Toyalis, terdapat 31 penderita HIV dan AIDS telah dinyatakan positif. “Tujuh orang di antaranya telah meninggal dunia,” terang Toyalis.

Mengantisipasi maraknya prostitusi di Kota Serang, Kepala Satpol PP Kota Serang Maman Luthfi berjanji pekan depan akan razia, tidak saja menyasar urusan PSK termasuk PKL di Alun-alun Serang akan diusir. “Mulai Senin, penertiban saya pastikan mulai dilakukan. Saya sendiri yang akan memimpin,” tegas Maman. (*)