Bermula dari “Buah Hati”, Akhirnya Geluti Multi Usaha

Marissa Maharani/ Pengusaha PAUD, Playgroup, Laundry, dan Solar

Pontianak-RK. Marissa Maharani, memberanikan diri terjun kedunia usaha pada tahun 2007 silam. Usaha pertama yang dilakoninya yakni membuka taman penitipan anak.

Perempuan berusia 34 tahun yang memang memiliki basic dan pernah kuliah di Lembaga Pendidikan Guru TK ini tidak terlalu menemui hambatan. Hanya memang dia harus berjuang sendiri saat awal-awal merintis. Dengan sabar dan ketelatenannya, Marissa terus berusaha untuk membesarkan usaha yang diberinya nama “Buah Hati” ini. Dari awalnya hanya lima anak, kini sudah mencapai 60 orang anak.

Lama kelamaan, usaha penitipan anaknya inipun berkembang. Marissa mencoba membuka Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Playgroup. Dia bersyukur saat ini juga mengalami kemajuan. Asyik berusaha, terakhir dia juga membuka usaha laundry, dan join membuka usaha menjual solar. Adapun total karyawan yang dipekerjakannya saat ini tidak kurang dari 20 orang.

Bagaimana kisah lengkapnya, Marissa yang juga berkecimpung sebagai anggota Bidang Riset dan Pengembangan UKM pada Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kalbar ini. Berikut wawancaranya dengan Rakyat Kalbar.

+ Bisa anda ceritakan bagaimana awal mulanya anda terjun ke dunia usaha?

– Awal mula saya usaha tahun 2007. Saya membuka usaha taman penitipan anak yang sekarang berdiri di Jalan Tabrani Ahmad Gang Lawu Nomor 43 Kecamatan Pontianak Barat.

+ Apa yang mendorong anda untuk terjun ke dunia usaha ini?

– Karna saya juga besic-nya memang pernah kuliah di Lembaga Pendidikan Guru (LPG) TK (Taman Kanak-Kanak), Makanya saya ambil usaha ini. Dan saya berfikir, bahwa manusia itu akan menikah dan mempunyai anak, pasti akan membutuhkan bantuan untuk mengasuh anaknya. Tante saya juga yang mendukung saya untuk membuka usaha penitipan anak.

Dan kebetulan, pada tahun 2007 saya coba masukkan proposal bantuan ke Depsos dan Dinas Pendidikan Provinsi Kalbar. Alhamdulillan yang untuk Depsos saya masih mendapat dana setiap tahunnya. Besarannya sekitar Rp20-an juta.

Pada awal mulanya saya mempunyai rumah pribadi di komplek Graha Bumi Khatulistiwa 2 nomor 22B. Waktu itu penitipan anak yang saya buka hanya mempunyai lima orang murid. Alhamdulillah lama-kelamaan penitipan anak saya mulai maju. Sampai rumah saya tidak cukup lagi untuk ditempati.

+ Kemudian bagaimana anda mensiasatinya?

– Akhirnya saya mencoba membeli tanah di Gang Lawu. Alhamdulillah terbentuk dan berdiri taman penitipan anak, yang bernama “Buah Hati”. Dan Alhamdulillah, sekarang penitipan anak saya sudah mencapai 60 anak.

+ Anda juga membuka usaha PAUD dan Playgroup. Terakhir laundry dan juga minyak. Bagaimana ceritanya?

– Tahun 2008 saya mencoba ke Dinas Pendidikan untuk mendaftarkan PAUD dan Playgroup Alhamdulillah izin dan semuanya berjalan dengan lancar. Untuk PAUD sekarang sudah ada 15 anak dan Playgroup ada 17 anak.

Kemudian pada tahun 2013 saya memulai rencana membuka laundry. Alhamdulillah pula loundry saya juga berjalan dengan lancar. Dan sekarang ini saya sedang mengikuti salah satu CV usaha teman saya untuk menjual solar di Samarinda.

+ Kalau boleh tahu untuk usaha pendidikan anak yang anda jalankan berapa biaya yang anda kenakan kepada masing-masing orangtua?

– Untuk taman anak biaya perbulannya berkisar Rp390ribu. PAUD dan Playgroup biaya perbulannya Rp90 ribu.

+ Selama menjalani usaha ini, apa kesulitan yang anda hadapi?

– Kalau untuk awal-awalnya yang memang sulit. Karena saya kerja sendiri, mandikan anak sendiri, masakin sendiri, cebokin sendiri. Dan Alhamdulillah sekarang sudah ada yang bantu. Kemudian sempat saya kekurangan modal, waktu mau membangun rumah di Jalan Tabrani Ahmad Gang Lawu. Saya akhirnya pinjam bank, dan sekarang sudah lunas.

+ Dengan menjalani banyak usaha, berapa orang yang membantu anda?

– Saya mempunyai 14 karyawan untuk taman penitipan anak, saya mempunyai 4 karyawan guru tutor, dan dua pegawai loundry.

+ Ke depan apakah anda juga akan mengembangkan lagi usaha anda ini?

– Ya, saya ke depan akan membuka taman penitipan anak di komplek perumahan di Sungai Raya. Sekarang masih dalam tahap pembangunan.

Laporan: Fikri Akbar

Editor: Arman Hariadi