Harga Karet Kian Merosot

ilustrasi - net

eQuator.co.id – Putussibau-RK. Harga karet di Kabupaten Kapuas Hulu kian merosot dan dampaknya semakin dirasakan masyarakat. Harga jual karet awalnya masih Rp5000, namun sekarang turun menjadi Rp4.500 per kilogramnya.

“Kondisi seperti ini tentu semakin memperparah perekonomian di masyarakat,” ungkap Bakir, warga Kecamatan Mentebah, Minggu (28/2)

Dikatakan Bakir, penurunan harga karet tersebut terjadi secara berlanjut dalam kurun waktu selama empat tahun terakhir. “Harga karet ini sudah berkali-kali mengalami penurunan, mulai dari harga Rp20.000 ribu turun menjadi Rp18.000, turun lagi Rp15.000, Rp10.000, Rp8.000, Rp5.000 hingga sekarang hanya Rp4.500 per kilogramnya,” papar dia.

Padahal, lanjut Bakir, dalam satu hari, kebun miliknya mampu menghasilkan sekitar 10 kilogram karet. Jika harga Rp5.000, berarti dalam sehari sebesar Rp50.000. Sehingga setelah turun menjadi Rp4.500 per kilogram, pendapatannya berkurang sebesar Rp5.000. “Bagi kami Rp5.000 sangat berarti. Dari hasil itulah untuk saya menghidupi empat anak dan satu istri, termasuk untuk biaya sekolah anak-anak,” ungkap Bakir

Hal senada diungkapkan, Rosidi, warga Kecamatan Suhaid. Menurut dia harga karet ditempatnya turun awalnya Rp5.000 menjadi Rp4.800 per kilogramnnya. “Sudah tiga empat minggu ini turun harga karet. Sekarang ekonomi masyarakat lagi sakit, sementara kami hanya bisa bertahan dari hasil karet tersebut,” kata Rosidi.

Dia berharap pemerintah segera memberikan solusi untuk mengembalikan harga karet seperti pada tiga atau empat tahun lalu, dimana kisaran harga per kilogramnnya mencapai Rp20.000 sampai Rp18.000. “Kami minta pemerintah memikir masyarakat kecil petani seperti kami ini. Meski harga turun, kami tetap menyadap karet,” ucap Rosidi.

Laporan: Andreas

Editor: Arman Hairiadi