eQuator.co.id – Sanggau-RK. Bupati Sanggau, Paolus Hadi meminta seluruh siswa menjadikan ajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional dan Festival Seni Siswa Nasional (O2SN-FLS2N) sarana latihan untuk berani mengutarakan pendapatnya di depan publik.
PH–sapaan Poulus Hadi–mengungkapkan, permasalahan yang sering ditemuinya adalah masih banyak anak Sanggau yang malu untuk tampil berbicara di depan umum. “Sekarang saya tanya, untuk apa kalian datang ke sini,” tanyanya saat membuka O2SN-FLS2N Kecamatan Mukok di SD Negeri 05 Semuntai, Selasa (9/2).
Namun, tidak seorang pun siswa menjawab pertanyaan tersebut. Setelah dipancing beberapa kali, akhirnya Elisabet Fita, siswi SMP Negeri 5 Mukok mencoba menjawab pertanyaan tersebut. “Untuk mengembangkan bakat di bidang seni dan olahraga Pak,” jawab Fita singkat.
PH pun meneruskan perbincangannya dan meminta Fita asal Engkode tersebut menunjukkan keahliannya. “Coba kamu tunjukkan keahlianmu berbahasa Inggris kepada Pak Bupati sedikit saja. Jangan malu, jangan takut salah. Kalau salah pun saya tidak bilang sama yang lain,” kata bupati disambut tawa peserta lomba story telling.
Fita pun memenuhi keinginan PH dan mulai menampilkan kepiawaiannya berbicara dalam Bahasa Inggris. Setelah itu, barulah PH melanjutkan pembicaraannya kembali.
PH menegaskan, para guru hendaknya mendidik siswa tidak hanya dengan mengajarkan matapelajaran. Mental siswa untuk berani tampil dalam berkreativitas juga harus dilatih sejak dini.
“Ini yang menurut saya penting untuk diasah. Bagaimana dia mampu mengutarakan pendapatnya. Soal pendapatnya itu bisa diterima atau tidak, itu urusan lain. Yang jelas, buat dia berani dulu berbicara,” harap PH.
Pada kesempatan itu, PH berharap Mukok tetap mempertahankan prestasi-prestasi yang pernah diraihnya dan meningkatkannya lebih baik dari sebelumnya. “Prestasi harus selalu dikawal. Dulu Mukok pernah Juara Umum dua kali. Jangan turun lagi ke ranking sembilan,” pesannya.
Setelah menyampaikan pesan-pesannya, PH pun membuka O2SN-FLS2N Kecamatan Mukok yang melibatkan 29 Sekolah tersebut. Terdiri atas 23 SD Negeri, 5 SMP, 1 SMK. Ditandai dengan pemukulan gong tujuh kali.
Laporan: Kiram Akbar
Editor: Mordiadi