eQuator – Ketapang-RK. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Ketapang akan meningkatkan sambungan pelanggan di wilayah perkotaan sebanyak 3.500 pelanggan tahun ini.
Hal tersebut seiring dengan mulai beroperasinya mesin pipa milik PDAM di Kelurahan Mulia Baru, Kecamatan Delta Pawan, berdaya 40 liter per detik.
Direktur Umum (Dirut) PDAM Ketapang, M. Taufik mengatakan, dengan bertambahnya kapasitas 40 liter per detik maka pihaknya berharap dapat memberikan pelayanan yang maksimal untuk wilayah perkotaan Ketapang, khususnya Kecamatan Delta Pawan.
“Jumlah pelanggan kita saat ini sekitar 4500 pelanggan dengan kapasitas mesin 70 liter per detik. Jadi dengan adanya penambahan mesin 40 liter per detik makanya kita dapat meningkatkan sambungan pelanggan maksimal sebanyak 3500 pelanggan sepanjang 2016,” ucap Taufik, usai melakukan uji coba pengoperasian mesin PDAM di Kelurahan Mulia Baru, Selasa (12/1).
Taufik mengaku, saat ini cakupan pelayanan pihaknya di dalam kota Ketapang hanya mencapai 36 persen sehingga dengan adanya tambahan pelayanan sebanyak 40 liter per detik dari mesin di Kelurahan Mulia Baru, kemudian ditambah 10 liter per detik di Kecamatan Benua Kayong maka cakupan pelayanan PDAM sepanjang 2016 diperkirakan meningkat mencapai 60 persen.
“Kalau hari ini hasil uji coba tidak ada masalah maka akan segera operasional kepada masyarakat, khususnya di perkotaan Ketapang,” paparnya.
Taufik menuturkan, penambahan mesin akan terus dilakukan secara bertahap hingga 2019. Ia menjelaskan, 2018 juga akan dilakukan penambahan 100 liter per detik terhadap mesin yang terletak di Kelurahan Mulia Baru, Kecamatan Delta Pawan.
“Target kita tahun 2019, mesin di Mulia Baru dapat mencapai 210 liter per detik sehingga pelayanan dan kinerja dapat semakin baik untuk masyarakat,” harapnya.
Mengenai persoalan kemarau yang selalu menjadi kendala pihaknya dalam beroperasional, Taufik menambahkan, lantaran air baku dari Sungai Pawan yang kerap terkontaminasi dengan kadar garam yang tinggi. Taufik mengaku, pihaknya juga mendapat bantuan air baku dari Seheba yang saat ini sudah dalam tahap pembangunan imtek dan jaringannya ke mesin di Mulia Baru yang panjangnya mencapai 18 kilometer.
“Kita berharap dengan bantuan air baku ini maka kita dapat mengatasi kelangkaan air baku saat musim kemarau,” ulasnya.
Taufik menjelaskan, karena biasanya saat kemarau PDAM berhenti beroperasional, karena air baku terkontaminasi kadar garam yang tinggi. Kemungkinan kalau pembangunan jaringan dari Seheba selesai maka mulai 2017 dapat digunakan sehingga operasional PDAM tidak berhenti meskipun musim kemarau.
Reporter: Jaidi Chandra
Redaktur: Andry Soe