PONTIANAK-RK. Mantan warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIA Pontianak, Syaiful Ulum mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di kamar belakang rumahnya, Gang Karya, Jalan Tanjung Raya II, Pontianak Timur, Jumat (8/1) sekira pukul 11.40.
Jenazah pemuda berusia 22 tahun ini pertama kali ditemukan Rusminah, ibunya. Saat mengetahui anaknya sudah membujur kaku dengan lilitan tali nilon sebesar jari kelingking, Rusminah berteriak histeris minta tolong. Mendengar teriakan itu, tetangganya, Sya’ir, 53, langsung mendatangi rumah korban di RT 001 RW 003, Kelurahan Banjar Serasan dan melihat Syaiful masih tergantung. “Saudara Sya’ir saat itu mau pergi ke Masjid untuk melaksanakan salat Jumat,” kata AKP Novial Aberti Kombo, Kapolsek Pontianak Timur, Jumat sore.
Melihat korban masih tergantung, Sya’ir kemudian berinisiatif menurunkan jasadnya. Dengan harapan Syaiful masih dapat diselamatkan. Sya’ir dibantu oleh Sidik, 20, anaknya. Sya’ir mengangkat pinggang Syaiful agar tali yang melilit lehernya itu kendur. Kemudian Sidik memotong tali warna hijau tersebut. “Akhirnya korban berhasil diturunkan mereka,” sambung Kombo.
Pihak keluarga dan warga lainnya langsung datang ke rumah Syaiful, memberikan bantuan. “Pihak keluarga melapor ke petugas kami yang piket. Anggota yang ke lokasi sudah mendapati korban sudah diturunkan dan disemayamkan di ruang tamu,” ujar Kombo.
Meski Tempat Kejadian Perkara (TKP) sudah rusak, anggota Polsek Pontianak Timur tetap melakukan identifikasi terhadap korban. Dibantu dengan tim Identifikasi Satreskrim Polresta Pontianak. “Tidak ada ditemukan bekas kekerasan di tubuh korban. Juga tidak kita temukan pesan atau wasiatnya sebelum gantung diri,” paparnya.
Jenazah Syaiful juga tidak diotopsi. Pihak keluarga menolak hal tersebut. “Paman korban Budianto, telah kami buatkan surat penolakan otopsi mayat. Mereka menerima atas kejadian ini,” papar Kombo.
Kombo juga membenarkan, Syaiful mantan narapidana. Awal tahun kemarin, tepatnya 1 Januari 2016, dia baru saja bebas dari masa tahanannya. “Dia baru bebas dari masa tahanan dalam kasus pencurian sepeda motor,” ujarnya.
Hingga saat ini, Polsek Pontianak Timur masih menyelidiki apa penyebab Syaiful Ulum nekat gantung diri. Menurut Kombo, segala kemungkinan bisa saja terjadi. Seperti penekanan atau interpensi yang menyebabkan korban putus asa. (oxa)